Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
ADVERTISEMENT
"Om Handoko aku mau mewarnai ya... Om aku menggambar... Om ayok baca baca dongeng..."
ADVERTISEMENT
Inilah suara rengek anak-anak yang terdengar saat mereka datang ke Rumah Baca Aksi Sebaya yang terletak di Jalan Banyu Urip Wetan Gang 5i Nomor 11 Surabaya.
Tampak depan, rumah baca ini seperti bangunan rumah pada umumnya. Ketika Basra memasuki ruangan pertama barulah tampak ratusan buku tersusun rapi di dalam lemari kayu berwarna cokelat yang menempel dinding.
Kesan hangat pun tersebar lewat puluhan boneka ukuran kecil sampai besar yang memenuhi ruangan tersebut. Tak ketinggalan, berbagai sertifikat penghargaan terpasang rapi di sudut ruangan berukuran 4 x 3 meter ini.
Di tengah kesibukannya mendongeng untuk anak-anak di daerah sekitar rumahnya, Handoko menceritakan awal mula berdirinya rumah baca ini.
"Karena Surabaya kan juga dikenal sebagai kampung literasi. Hadirnya Rumah Baca Aksi Sebaya untuk menerangi kampung ini dan supaya anak-anak mau untuk membaca buku. Karena membaca buku itu jendalanya dunia," kisah Handoko pada Basra, Senin (8/7).
ADVERTISEMENT
Pria yang bekerja di Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Surabaya ini mengakui, jika tidak mudah untuk mengajak anak-anak membaca. Terkadang ia pun harus memancing anak-anak terlebih dulu untuk datang di rumah baca yang didirikan pada Maret 2019 ini.
"Ya biasanya saya ajak mereka untuk mewarnai, menggambar, terus mendongeng. Kadang juga saya ajak untuk liat film tentang sejarah atau kartun. Terkadang saya juga adakan lomba membaca dan saya kasih hadiah," tuturnya.
Dalam pembentukannya, taman baca yang biasa dikunjungi oleh 15 anak per hari itu pun memiliki program untuk mencapai tujuan. Bahkan pada Agustus mendatang, Handoko akan mengadakan berbagai macam kegiatan untuk meramaikan Hari Ulang Tahun Indonesia yang ke 74.
"Nantinya akan ada nobar (nonton bareng) film Pak Karno. Terus ada lomba-lomba yang lainnya juga," ungkap pria kelahiran Surabaya 1986 ini.
ADVERTISEMENT
Dengan adanya rumah baca ini, Handoko berharap anak-anak bisa semakin deket dengan buku dan meluangkan waktu untuk membaca buku. "Setidaknya kita sebagai orang dewasa memberikan contoh yang baik untuk anak-anak. Salah satunya dengan meluangkan waktu untuk membaca," pungkasnya.
Sementara itu, Wawan salah satu anak yang sering berkunjung mengaku senang. Karena dengan adanya rumah baca ini bisa belajar dan bermain bersama teman-teman. "Di sini (rumah baca) banyak kegiatan yang bisa dilakukan, selain membaca saya juga bisa mewarnai. Apalagi tempatnya juga deket dari rumah. Kalau liburan sekolah gini sering ke sini, jadi seneng," ujar bocah yang duduk di bangku kelas 1 Sekolah Dasar (SD) ini.
Diketahui, selain mendirikan rumah baca, Handoko juga sering menjadi perpus keliling saat car free day (CFD) di Jalan Tunjungan. (Reporter : Amanah Nur Asiah / Editor : Windy Goestiana)
ADVERTISEMENT