Konten Media Partner

Sambut HAN, Perpustakaan BI Gelar Pameran Lukisan Karya Anak Disabilitas

20 Juli 2024 15:39 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kiking asyik memotret salah satu lulisan karya anak disabilitas yang dipajang di Perpus BI. Foto: Masruroh/Basra
zoom-in-whitePerbesar
Kiking asyik memotret salah satu lulisan karya anak disabilitas yang dipajang di Perpus BI. Foto: Masruroh/Basra
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kiking terlihat antusias mengamati lukisan yang terpajang di salah satu sudut ruangan Perpustakaan Bank Indonesia (BI). Lukisan berjudul 'Pasar Tradisional' itu menarik perhatian Kiking, pemuda penyandang disabilitas yang kesehariannya bekerja sebagai fotografer di Dinas Sosial (Dinsos) Kota Surabaya. Lukisan itu merupakan karya Rezel, bocah 14 tahun, yang memiliki keterbatasan serupa dengan Kiking, yakni tuli.
ADVERTISEMENT
"Keren (lukisannya)," kata Kiking seraya mengangkat ibu jarinya sebagai isyarat pujian pada karya lukis tersebut.
Karya lukis milik Rezel itu merupakan salah satu dari 15 karya lukis lainnya yang dipajang di Perpustakaan BI yang terletak di Jalan Taman Mayangkara, Surabaya. Deretan lukisan yang dipajang itu merupakan karya anak-anak penyandang disabilitas di Surabaya.
"Ini memang pameran lukisan karya anak-anak lukisan. Akan dipajang sampai tanggal 23 Juli yang diperingati sebagai Hari Anak Nasional," ujar Iqbal Reza Nugraha, Kepala Divisi Implementasi Kebijakan Ekonomi dan Keuangan Daerah Bank Indonesia Jatim, kepada Basra, Sabtu (20/7).
Iqbal menuturkan, pameran lukisan tersebut merupakan salah satu rangkaian acara Festival Anak yang digelar Perpustakaan Bank Indonesia menyambut peringatan Hari Anak Nasional (HAN).
Mengusung tema 'Berkarya Bersama Mewujudkan Insklusivitas', kegiatan tersebut sekaligus memberikan ruang secara khusus bagi anak-anak disabilitas untuk unjuk karya.
ADVERTISEMENT
Selain pameran lukisan, anak-anak disabilitas yang hadir juga unjuk bakat lainnya seperti menyanyi, menari, fashion show, hingga mendongeng.
"Kami juga menggelar kegiatan sosialisasi cinta rupiah di sini. Jadi selain unjuk bakat, anak-anak juga dapat ilmu pengetahuan," imbuh Iqbal.
Iqbal berharap dengan gelaran kegiatan tersebut juga dapat meningkatkan minat anak-anak di Surabaya akan literasi. Caranya dengan secara rutin berkunjung ke Perpustakaan BI.
"Perpustakaan ini juga ramah bagi anak-anak disabilitas. Jadi silakan anak-anak datang untuk baca buku atau juga belajar mendongeng di sini karena juga ada fasilitas pojok dongeng di sini," tandasnya.
Kegiatan Festival Anak itu disambut antusias orang tua yang memiliki anak-anak 'istimewa'. Salah satunya adalah Siska Nina. Menurutnya, kegiatan semacam ini dapat menjadi kesempatan bagi anak-anak disabilitas unjuk bakat, termasuk sang putri, Abida, yang tampil mendongeng.
ADVERTISEMENT
"Semoga sering-sering ya ada kegiatan seperti ini. Sudah saatnya anak-anak istimewa itu bisa tampil, bukan malah disembunyikan keberadaannya," tutur perempuan berhijab ini.