Konten Media Partner

Sambut Natal, Mahasiswa di Surabaya Adu Kreasi Bikin Miniatur Kota Roti Jahe

20 Desember 2023 9:56 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Miniatur kota Betlehem dari roti jahe. Foto-foto: Masruroh/Basra
zoom-in-whitePerbesar
Miniatur kota Betlehem dari roti jahe. Foto-foto: Masruroh/Basra
ADVERTISEMENT
Ginger bread atau roti jahe sering dijumpai saat momen Natal tiba. Tak hanya sebagai camilan, roti jahe ini kerap dipakai untuk membuat dekorasi Natal seperti Ginger Bread House. Hal yang sama pun dilakukan mahasiswa akademi kuliner Patiseri Ottimo Internasional.
ADVERTISEMENT
Saat pelaksanaan ujian akhir semester yang jatuh bersamaan dengan momen Natal, mahasiswa di kampus tersebut ditantang kreativitasnya untuk membuat dekorasi Natal dari roti jahe. Tak hanya untuk membuat satu bangunan (rumah), roti jahe digunakan untuk membuat miniatur kota atau ginger bread town.
"Kita minta landscape ya jadi mereka bikin seperti town (kota). Jadi ada beberapa bangunan rumah dan ada landmark (bangunan yang menonjol) nya satu," ujar Gilbert H, Ottimo Internasional Master Gourmet Academy, kepada Basra, Kamis (20/12).
"Kita bebaskan mereka untuk berkreasi. Dengan kriteria penilaian ada estetika yakni kerapian bagaimana mereka mendekorasi, bagaimana mereka membentuk ginger bread menjadi satu bangunan yang baik," sambungnya.
Pengerjaan miniatur kota ini dilakukan secara berkelompok dengan jumlah 7 hingga 8 mahasiswa dalam setiap kelompok. Mereka beradu kreativitas membuat miniatur kota seluas 1,5 meter dari roti jahe.
ADVERTISEMENT
Ginger bread town tersebut nantinya akan dipajang sebagai hiasan saat open house kampus, Jumat (21/12) besok. Setelah itu ginger bread akan dibagikan ke warga sekitar kampus.
"Ginger bread ini kan bisa tahan hingga 2 bulan lamanya. Setelah dipajang sebagai dekorasi di kampus, keesokan harinya akan kami bagikan ke warga sekitar kampus," tutur pria berkacamata ini.
Sementara itu, salah seorang mahasiswa Gabriela Geraldine mengungkapkan jika dirinya bersama timnya membuat miniatur kota Betlehem di malam hari saat kelahiran Yesus Kristus.
“Kami membuat 'Night at Betlehem', jadi kota Betlehem saat kelahiran Yesus Kristus," ujarnya.
Untuk membuat miniatur kota Betlehem, Gabriela mengaku timnya membutuhkan waktu sekitar dua bulan untuk melakukan persiapan mulai dari konsep kota yang akan dibuat hingga bahan-bahan untuk membuat ginger bread.
ADVERTISEMENT
Ia mengaku, kesulitan yang dihadapi timnya adalah membuat cookies ginger bread berukuran besar. Pasalnya cookies berukuran besar ini rentan patah jika tidak berhati-hati saat membuatnya.
"Kalau tipis justru nggak gampang patah. Makanya kita hati-hati banget bikin cookies yang ukuran gedhe," tukasnya.