Sambut Valentine, Mahasiswa di Surabaya Buat Desain Baju Bertema ADAPT

Banyak cara dapat dilakukan untuk menyambut Valentine day, atau hari valentine. Salah satunya seperti dilakukan empat mahasiswa program studi Fashion Product Desain and Business (FPD) Universitas Ciputra (UC) Surabaya, yang membuat karya fashion bertema ADAPT.

Keempat mahasiswa semester 6 ini di antaranya, Gwyneth Patricia, Devine Adriella, Michella Jovita, Angeline Lesmana.

Devine, salah satu mahasiswa mengatakan, dalam pembuatan desainnya, ia dan teman-teman memilih warna hitam dan merah.

“Valentine Day dikenal sebagai hari kasih sayang dan biasanya bernuansa pink. Tapi lewat warna merah dan hitam ini, kami ingin menyampaikan pesan khusus, bahwa ada kalanya indah yang dibayangkan tidak terjadi sehingga muncul sedih dan kecewa. Nah desain ini ingin mendorong untuk survive dari kekecewaan yang terjadi,” tuturnya.

Lebih detail, Devine menjelaskan, terkait dengan konsep desainnya bahwa kisah percintaan seseorang tidak selalu berjalan mulus seperti yang diharapkan.

Di mana kondisi seperti ini kerap kali dialami banyak remaja yang putus asa karena putus cinta, bahkan tidak sedikit yang melakukan tindakan konyol seperti menyakiti diri sendiri dan bunuh diri.

“Dalam suatu hubungan, ada kalanya seseorang merasa sangat sedih karena harus menghadapi banyak permasalahan yang berujung pada berakhirnya kisah percintaan yang sudah dirajut sekian lam. Walau menyakitkan, perlu diketahui bahwa hal tersebut bukanlah akhir dari segalanya, tapi hanya awal dari kebahagiaan yang tertunda. Jadi tidak boleh putus asa,” jelasnya.

Terkait tema ADAPT sendiri yakni berasal dari kata adaptation yang artinya setiap manusia harus bisa beradaptasi untuk meraih kebahagiaan.

“Di mana kita diberi pilihan untuk membantu orang-orang yang berada di sekitar kita agar merasakan kasih sayang. Dengan demikian, kita dapat menyempurnakan diri dengan beradaptasi dengan segala emosi negatif maupun positif dalam kehidupan ini melalui cinta yang kita berikan. As the famous saying goes Love heals all wounds and removes all obstacle,” jelasnya.

Empat desain baju yang dibuat Devine dan tim ini menonjolkan sisi elegan dan glamour dengan menggunakan kain satin, sifon dan tile, dilengkapi dengan detail ornamen seperti embroiderry, tassle dan beading serta teknik distress.

“Harapan saya, remaja dan anak-anak muda mampu beradaptasi dengan kondisi yang buruk sekalipun, survive, bahkan mampu menyikapi dengan baik,” tukasnya.