Konten Media Partner

Sandal Hotel Buatan Warga Eks Lokalisasi Dolly Dipakai di 70 Hotel Berbintang

30 Desember 2020 17:21 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Perajin sandal hotel yang merupakan warga eks lokalisasi Dolly. Sudah ada 70 hotel berbintang di Indonesia yang memakai produk buatan mereka. Foto-foto: Masruroh/Basra
zoom-in-whitePerbesar
Perajin sandal hotel yang merupakan warga eks lokalisasi Dolly. Sudah ada 70 hotel berbintang di Indonesia yang memakai produk buatan mereka. Foto-foto: Masruroh/Basra
ADVERTISEMENT
Sejak berdiri pada 2014 silam, produsen sandal hotel (sleeper) buatan eks lokalisasi Dolly Surabaya banjir peminat. Kini sudah ada 70 hotel berbintang di Indonesia yang secara rutin memesan sandal sleeper buatan Dolly.
ADVERTISEMENT
"Kami bersyukur makin hari makin banyak hotel yang order sleeper. Sekarang sudah ada 70 hotel seluruh Indonesia yang memesan sleeper ke kami," ujar Ketua Kelompok Usaha Bersama (KUB) Mampu Jaya, Kelurahan Putat Jaya, Atik Triningsih, kepada Basra, Rabu (30/12).
KUB Mampu Jaya ini beranggotakan warga masyarkat Putat Jaya yang sebelumnya menggantungkan ekonomi mereka bersamaan aktivitas lokalisasi Dolly. Begitu lokalisasi Dolly resmi ditutup, mereka dilatih mandiri dibekali kemampuan membuat keterampilan, salah satunya sleeper.
Dijelaskan Atik, nama Mampu Jaya ini kepanjangan dari Masyarakat Mandiri Putat Jaya. Mereka saat ini adalah para perajin.
Terdapat 7 orang penjahit yang setiap harinya menyelesaikan ribuan pesanan sleeper. Dikatakan Atik, dalam seminggu pihaknya menerima pesanan sedikitnya 10 ribu pasang sleeper.
ADVERTISEMENT
Badai pandemi yang menghantam Indonesia sejak Maret 2020 turut pula mengguncang industri sleeper Dolly. Diakui Atik jika pada Maret hingga Agustus 2020, pihaknya sempat menghentikan produksi sleeper.

"Kita sempat berhenti bikin karena memang tidak ada pesanan, kan banyak hotel yang tutup," jelasnya.
Saat produksi sleeper harus terhenti, kegiatan produksi pun dialihkan dengan pembuatan masker yang memang banyak dicari warga selama pandemi.
Saat memasuki bulan September 2020, ketujuh penjahit yang dinahkodai Atik bisa bernafas lega. Pasalnya, pesanan sleeper kembali berdatangan meski tak sebanyak sebelum pandemi.
"September itu mulai ada pesanan, memang agak berkurang. Biasanya ada hotel yang pesan 3 ribu pasang, pas pandemi turun jadi seribu," tukasnya.
Karena pandemi pula, Atik dan kawan-kawan harus rela melewatkan masa panen mereka. Biasanya menjelang Natal maupun Tahun Baru, menjadi berkah tersendiri karena pesanan sleeper yang melimpah hingga dua kali lipat.
ADVERTISEMENT
"Puncak pesanan kita biasanya jelang Natal dan Tahun Baru, tapi tahun ini tidak terlaksana karena adanya pandemi. Jangankan untuk panen, pesanan yang datang saja masih belum mendekati normalnya seperti sebelum pandemi," papar Atik.
Meski demikian Atik tetap bersyukur karena masih ada pesanan sleeper yang datang. Sepasang sleeper Dolly sendiri dibanderol dengan harga mulai Rp1.600 per satuannya. Atik berharap di tahun 2021 nanti, pandemi COVID-19 dapat segera berlalu.