Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.95.1
Konten Media Partner
Santika, Gaun Batik yang Terinspirasi Kejayaan Majapahit
2 Februari 2020 7:38 WIB
ADVERTISEMENT
Batik dan kain tenun sejatinya sudah ada sejak zaman kerajaan Majapahit. Ini dibuktikan dengan adanya penemuan prasasti ataupun benda situs bersejarah peninggalan kerajaan Majapahit.
ADVERTISEMENT
Salah satunya adalah penemuan alat tenun dan alat pemintal benang yang kini tersimpan di Museum Majapahit di Desa/Kecamatan Trowulan, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur.
Tak ingin batik khas kerajaan Majapahit hanya tinggal cerita, desainer Dewi Nurshanti mengusung batik dari kerajaan terbesar pemersatu Nusantara itu dalam desain busana cocktail eksklusif untuk anak-anak muda.
"Saya ingin anak-anak muda mengetahui tentang batik Majapahit, bahwa batik ini jika diaplikasikan dalam gaun sangatlah menarik," ujar desainer yang tergabung dalam Perkumpulan Pengusaha Busana (Persana) Jawa Timur, kepada Basra, Sabtu (1/2).
Dengan tema Santika yang artinya kuat, Dewi menghadirkan sosok Ratu Majapahit Tribuana Tunggadewi dalam desain gaunnya. Kerajaan Majapahit di bawah pemerintahan Tribuana Tunggadewi berhasil memperluas wilayahnya di kepulauan Nusantara. Sehingga Tribuana dikenal sebagai sosok Ratu Kerajaan Majapahit yang kuat.
ADVERTISEMENT
Adapun material bahan yang dipakai Dewi adalah batik tulis Mojokerto yang merupakan lokasi asli dari kerajaan Majapahit. Batik ini memuat lambang Surya Majapahit yang berarti kejayaan kerajaan Majapahit dengan keberhasilannya menyatukan Nusantara.
"Batik tulis Mojokerto saya padukan dengan kain lainnya, seperti satin dan brokat. Saya juga tambahkan manik-manik di atas batik untuk menampilkan kesan bahwa batik itu tidak ndeso dan bisa dipakai untuk busana malam bagi anak-anak muda," jelas Dewi.
Menurut Dewi, proses pembuatan busana batik tersebut membutuhkan waktu satu bulan lamanya. Pembuatan motif batik tulis Surya Majapahit dan peletakan manik-manik di atasnya menjadi bagian yang paling rumit. Untuk pewarnaan sendiri, Dewi memilih memakai pewarna alam.
"Saya berharap desain saya ini memberikan rasa bangga pada anak-anak muda akan batik. Kalau sudah bangga pasti akan menjaga keberadaan batik itu sendiri," tukasnya.
ADVERTISEMENT