Konten Media Partner

Satelit SATRIA-1 Sukses Diluncurkan, Ini Manfaat yang Bisa Dirasakan Masyarakat

21 Juni 2023 13:29 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Peluncuran satelit Satria-1 menggunakan roket Falcon 9 milik SpaceX. Foto: SpaceX/YouTube
zoom-in-whitePerbesar
Peluncuran satelit Satria-1 menggunakan roket Falcon 9 milik SpaceX. Foto: SpaceX/YouTube
ADVERTISEMENT
Belum lama ini, pemerintah Indonesia melalui Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) sukses melakukan peluncuran Satelit Republik Indonesia (SATRIA)-1, pada Minggu (18/6) di Kennedy Space Center, Florida, Amerika Serikat, waktu setempat atau pada Senin (19/6) pukul 05:04 WIB waktu Indonesia.
ADVERTISEMENT
SATRIA-1 diluncurkan dengan roket Falcon 9 milik Space Exploration Technologies Corporation (SpaceX). Satelit multifungsi pertama milik Pemerintah dengan kapasitas terbesar di Asia ini menempati orbit 146°BT tepat di atas Pulau Papua.
Tak hanya itu, SATRIA-1 jenis VerySatelit ini juga memiliki teknologi Very High Throughput Satellite (VHTS) dengan ketinggian 6,5 meter, bobot 4,5 ton, kapasitas 150 Gbps, dan masa hidup sampai 15 tahun.
Lantas, apa fungsi dan manfaat adanya satelit bagi masyarakat?
Menjawab hal itu, Ahli Telekomunikasi ITS Dr. Ir. Endroyono, DEA menjelaskan, dalam bahasa awam, satelit seperti cermin gelombang radio yang ada di langit.
Dalam hal ini, cermin gelombang di angkasa (satelit) dipancarkan dari stasiun di bumi ke atas. Selanjutnya, dari satelit gelombang turun ke bumi, ke arah yang dituju dengan lebih gampang.
ADVERTISEMENT
"Sehingga penduduk di bumi yang ada di tempat-tempat tersembunyi, misalnya di lembah-lembah Papua, pedalaman Kalimantan, dapat menikmati sinyal dari satelit untuk dinikmati atau mengakses internet," jelas pria yang akrab disapa Edo ini ketika dihubungi Basra, Rabu (21/6).
Edo menuturkan, adanya satelit ini sangat bermanfaat bagi masyarakat. Pasalnya, saat pandemi masih banyak daerah-daerah di Indonesia yang masih sulit mengakses internet.
"Alhamdulillah, ternyata di tahun 2017 mulai paralel dikerjakan, dan tahun ini kita punya satelit yang relatif besar se Asia. Di sana bisa melayani 30 ribu titik layanan di Indonesia. Atau kalau dihitung secara kasar, bisa hampir melayani 100 ribu sekolah di seluruh Indonesia, kantor pemerintahan, dan lain-lain. Hal ini karena posisi satelit kita berada di 36 ribu kilometer di atas bumi," tuturnya.
ADVERTISEMENT
Kepala ICT & Robotics Center ITS ini menyebut, manfaat lain yang dapat dirasakan dengan adanya koneksi yang semakin bagus yaitu bisa membangkitkan ekonomi masyarakat secara lebih cepat.
Selain itu, dalam hal pendidikan anak-anak juga dapat lebih mudah mengakses informasi dan dapat beradaptasi dengan kecepatan teknologi.
"Lalu manfaat ketiga yaitu untuk pertahanan nasional. Dengan satelit informasi-informasi itu bisa lebih cepat," tambahnya.
Ketika ditanya lebih lanjut terkait dampak negatif adanya satelit, Edo mengatakan, jika dampaknya hampir tidak ada bagi masyarakat.
"Satelit tempatnya jauh dari bumi, dayanya juga kecil, sehingga efek radionya juga tidak ada. Justru dampak positifnya yang banyak," ucapnya.
Dengan adanya satelit ini, Edo berharap masyarakat bisa memanfaatkan dengan baik terutama untuk hal ekonomi, pendidikan, dan ketahanan.
ADVERTISEMENT
"Karena kalau ketiga itu dijaga, maka satelit kita akan sangat bermanfaat. Karena kalau masyarakat enggak mau manfaatkan ya rugi sendiri," tukasnya.