Konten Media Partner

Savwior, Jam Tangan Pintar untuk Atasi Kekerasan Seksual

21 Juli 2022 13:42 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
(Dari kiri) Yulia Rohmawati, Rafida Mumtaz, dan Raselly Elfa Putri dalam kompetisi LKTI FAPERTA FAIR 2022. Foto: Dok.pribadi
zoom-in-whitePerbesar
(Dari kiri) Yulia Rohmawati, Rafida Mumtaz, dan Raselly Elfa Putri dalam kompetisi LKTI FAPERTA FAIR 2022. Foto: Dok.pribadi
ADVERTISEMENT
Saat ini, kasus kekerasan seksual masih kerap menghantui masyarakat terutama para kaum hawa dan anak-anak.
ADVERTISEMENT
Guna mencegah agar hal itu tidak terjadi, tiga mahasiswa Fakultas Ilmu Budaya Universitas Airlangga (FIB Unair) menggagas inovasi berupa Smartwatch berbasis A-GPS sebagai Upaya Pencegahan Kekerasan Seksual terhadap Perempuan Indonesia di Era Society 5.0.
Inovasi bernama Savwior (Save Our Woman) ini merupakan karya Yulia Rohmawati, Rafida Mumtaz, dan Raselly Elfa Putri.
Yulia Rohmawati selaku ketua tim menjelaskan, inovasi jam tangan pintar tersebut memiliki berbagai fitur yang berfungsi untuk mencegah kekerasan seksual terhadap perempuan.
Seperti kamera untuk merekam kejadian secara real time, laser beam untuk mengaburkan pandangan pelaku saat melakukan kekerasan terhadap pengguna atau korban, serta telepon darurat yang terintegrasi dengan pihak berwajib.
Selain itu, ada pula help others untuk meminta bantuan kepada sesama pengguna, dan location point yang mampu mendeteksi titik lokasi korban dengan lebih tepat dan cepat.
ADVERTISEMENT
“Keunggulan dari smartwatch ini yaitu merupakan peluang baru dalam upaya pencegahan kekerasan seksual terhadap perempuan karena smartwatch ini sifatnya fleksibel, praktis dan juga dapat disamarkan sebagai jam tangan biasa, jadi potensi untuk dirampas kayak HP itu kecil,” ujar Yulia, Kamis (21/7).
Berkat inovasi tersebut, Yulia dan tim berhasil meraih medali silver dalam Lomba Karya Tulis Ilmiah (LKTI) FAPERTA FAIR 2022 yang diselenggarakan oleh Universitas Nahdlatul Wathan (UNW) Mataram bersama Yayasan Sentosa Foundation.
"Tentunya ke depan kami masih akan terus mengembangkan inovasi ini agar bisa lebih bermanfaat, terutama dalam mencegah adanya kekerasan seksual yamg saat ini tengah marak terjadi," pungkasnya.