SD di Surabaya Tantang Siswa Bikin Pameran Kreatif Sebagai Pengganti UN

Konten Media Partner
3 Juni 2022 15:37 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
SD di Surabaya Tantang Siswa Bikin Pameran Kreatif Sebagai Pengganti UN
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Untuk memberikan program dan kurikulum yang selaras dengan pendidikan di era 4.0, yaitu pendidikan berorientasi ‘masa depan’ yang menerapkan teknologi digital dalam metode pembelajaran, SD Surabaya Grammar School (SGS) menyelenggarakan Projects Based Assessment.
ADVERTISEMENT
"Sebagai pengganti Ujian Nasional (UN), siswa siswi kelas 6 ditugaskan untuk melengkapi satu dari lima pilihan Projects Based Assessment. Projects tersebut mencakup STEAM education system yaitu Science, Technology, Engineering, Art and Maths dan wajib dipresentasikan ke dalam bentuk video dengan menggunakan Bahasa Indonesia," jelas Kepala Sekolah SD SGS, Feriana Susanti, Jumat (3/6).
Lebih lanjut Feriana mengungkapkan, lima pilihan Projects Based Assessment yang bisa dipilih oleh masing-masing siswa, yakni Diorama of Zoo yang merupakan diorama kebun binatang dan harus mencakup nama kebun binatang, binatang yang diletakkan di dalam area individual dengan ukuran yang presisi, peraturan kebun binatang dalam bahasa Indonesia, binatang dan tumbuhan dalam bentuk 3D atau cetak.
Selanjutnya ada diorama of a house and the living things in or around it, yang berupa diorama rumah harus dengan ukuran yang presisi, mempunyai organisme hidup di sekitar rumah.
ADVERTISEMENT
Adapula recycled clothes from used material atau pakaian daur ulang yang harus berasal dari material yang telah dipakai seperti kertas atau platik. Pakaian juga harus diukur dengan presisi dan muat dipakai.
"Ada juga making cookies. Dalam projects ini, kue kering yang dibuat harus disertakan bahan-bahannya, takaran untuk setiap bahan, perubahan dalam pembuatan kue kering dan minimum kue keringnya sejumlah 10 keping," ujar Feriana.
Terakhir, growing plants from seed. Dalam project ini siswa diharapkan melakukan pengukuran tinggi dari pertumbuhan di tiap harinya, mengukur volume air yang dibutuhkan tanaman, menganalisa faktor yang menyebabkan biji lebih cepat tumbuh dan mengapa biji tidak tumbuh.
Dikatakan Feriana, dalam kegiatan ini para siswa kelas 6 juga diminta membuat video presentasi dalam bahasa Indonesia tentang bagaimana cara mereka mengerjakan projects tersebut. Selain memamerkan hasil projects yang telah dibuat, video juga ditampilkan di area pameran.
ADVERTISEMENT
"Tim guru, siswa siswi kelas lain, orang tua maupun wali murid diundang untuk menghadiri acara Primary 6 Projects Based Assessment Exhibition 2022. Pengunjung juga bisa bertanya jawab kepada siswa siswi kelas 6 tentang bagaimana cara pembuatan maupun bahan yang dipakai," tukas Feriana.