Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.96.1
Konten Media Partner
SDN Dr Soetomo V Surabaya Kebakaran, Ini Penjelasan Kepsek
5 September 2023 9:24 WIB
·
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
Pasca kebakaran yang menimpa SDN Dr Soetomo V, Minggu (3/9) malam, Kepala Dinas Pendidikan (Dispendik) Kota Surabaya Yusuf Masruh mengimbau kepada seluruh sekolah di Kota Surabaya untuk waspada dan rutin melakukan pengecekan beban dan panel listrik. Sebab, di bulan september adalah puncaknya musim kemarau, maka akan rawan terjadi kebakaran.
ADVERTISEMENT
“Beban muatan watt-nya itu dicek, soalnya kan kadang sekolah itu nambah komputer, nah itu bisa dikoordinasikan kepada teman-teman PLN,” ujarnya, Selasa (5/9).
“Para orang tua tidak usah khawatir, soalnya alhamdulillah berkas seperti rapor, buku induk, itu tidak ada yang terkena. Dan itu sudah kami backup di digital, kan sudah ada rapor online, identitas anak, dan orang tua sudah ada diamankan di aplikasi,” sambungnya.
Yusuf mengatakan, Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya segera memperbaiki ruang kelas yang terdampak kebakaran. Agar ruang kelas tersebut bisa segera digunakan kembali untuk kegiatan belajar tatap muka.
“Atapnya saja yang kena, alhamdulillah saya cek dindingnya masih kuat. Itu kan bangunan lama, sehingga nanti itu nuansa lama rasa baru, diupayakan 3 bulan sudah selesai pengerjaannya,” ujarnya.
ADVERTISEMENT
Sementara itu Kepala SDN Dr. Soetomo V Sutrisno mengatakan, kegiatan belajar mengajar sudah bisa dilaksanakan kembali di sekolah pada hari ini Selasa, 5 September 2023.
Sutrisno menjelaskan, bangunan yang digunakan untuk belajar mengajar siswa kelas 6, totalnya ada 8 ruangan kelas. Sementara itu, bangunan yang terdampak kebakaran ada 3 ruangan kelas, di antaranya ruang kelas 6 A, 6 B, dan 6 C. Sedangkan kelas lainnya, masih dinyatakan aman digunakan untuk kegiatan belajar mengajar.
Karena 3 ruang kelas tidak bisa dipakai untuk kegiatan belajar mengajar, Sutrisno berinisiatif untuk membagi jadwal masuk khusus siswa kelas 6.
“Nah, kelas 6 itu kan 8 ruang, 8 rombel (rombongan belajar). Nanti, misalnya selasa besok itu 4 rombel daring, yang 4 (rombel) lainnya di sekolah. Rabunya giliran, siapa yang daring siapa yang luring,” jelasnya.
ADVERTISEMENT
Sutrisno mengungkapkan, si jago merah tak sampai melahap dokumen-dokumen penting yang ada di dalam ruangan kelas tersebut. Kerusakan hanya pada bagian atap ruang kelas, sedangkan benda-benda yang ada di bagian bawah ruangan tidak sampai terbakar.
“Hanya di atas, bawahnya tidak, meja, dan lemari tidak terbakar. Padahal di bawah itu banyak buku, rapor punya anak-anak, di bawah aman semua, bahkan beberapa dokumen milik guru ada yang di meja situ, aman. Justru yang atas terbakar. Sebenarnya, ruang kelas 6 C itu aman, karena kemarin digunakan untuk proses pemadaman sehingga atapnya dijebol,” paparnya.
Ia meyakinkan, bahwa kebakaran yang terjadi bukan faktor kesengajaan, atau bahkan berasal dari puntung rokok. Akan tetapi, kebakaran murni akibat terjadinya korsleting arus listrik pada bagian depan kelas.
ADVERTISEMENT
“Minggu itu nggak ada orang, di sini hari efektif kan senin-jumat, sabtu mungkin ada karena piket. Kalau disebabkan oleh rokok, masa iya dari luar sana di lempar (puntung) ya nggak mungkin,” tandasnya.