Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.99.1
3 Ramadhan 1446 HSenin, 03 Maret 2025
Jakarta
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Konten Media Partner
Sedang Bediding, Suhu Surabaya Sentuh 22 Derajat Celsius
16 Juli 2024 11:16 WIB
·
waktu baca 1 menit
ADVERTISEMENT
Warga di Surabaya beberapa hari terakhir merasakan suhu udara dingin ekstrem yang terjadi pada malam hingga pagi hari, dengan suhu mencapai 22-23 derajat celsius. Ini terasa lebih dingin dari suhu biasanya yang berada di kisaran 30 derajat celsius. Fenomena ini biasa disebut bediding.
ADVERTISEMENT
Ketua Tim Meteorologi BMKG Juanda Shanas Prayuda menuturkan fenomena bediding ini merupakan sesuatu yang wajar ketika musim kemarau tiba.
“Bediding biasanya terjadi saat puncak musim kemarau di bulan Juli-Agustus. Ini adalah hal yang wajar dan bukan sesuatu yang perlu dikhawatirkan,” terang Shanas Prayuda, Selasa (16/7).
Shanas melanjutkan, fenomena bediding terjadi saat angin dominan dari arah timur yang membawa massa udara dingin dan kering dari Australia ke Indonesia.
Ada pun faktor lain yang menyebabkan fenomena dingin saat musim kemarau adalah kondisi langit yang cenderung cerah tanpa awan.
Shanas mengungkapkan, pihaknya mencatat bahwa bediding tahun ini terasa lebih ekstrem karena adanya anomali cuaca global. Meski demikian, ia meyakinkan bahwa fenomena bediding akan berangsur mereda seiring dengan pergantian musim.
ADVERTISEMENT
“Kami mengimbau masyarakat untuk tetap menjaga kesehatan dan menyesuaikan pakaian dengan kondisi cuaca yang berubah-ubah,” pesannya.