news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Sekawan Berpijar, Motion Comic untuk Cegah Cyberbullying pada Remaja

Konten Media Partner
14 Maret 2023 15:58 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Zahra Fithriyah Muna dan motion comic garapannya yang mengantarkannya meraih gelar sarjana dalam waktu 3,5 tahun.
zoom-in-whitePerbesar
Zahra Fithriyah Muna dan motion comic garapannya yang mengantarkannya meraih gelar sarjana dalam waktu 3,5 tahun.
ADVERTISEMENT
Kasus cyberbullying atau perundungan siber masih menjadi momok menyeramkan di balik gemerlap media sosial saat ini.
ADVERTISEMENT
Guna meningkatkan kesadaran anti-cyberbullying di media sosial, Zahra Fithriyah Muna membuat inovasi berupa motion comic bertajuk Sekawan Berpijar.
Zahra menuturkan, ide tersebut bermula saat Digital Civility Index (DCI) Microsoft menyatakan bahwa Indonesia berada di peringkat 29 dari 32 negara di dunia yang memiliki kesopanan dalam menggunakan internet pada 2020. Di mana tindakan cyberbullying banyak dilakukan.
Dari studi yang ia lakukan, juga didapatkan bahwa mayoritas pengguna internet adalah remaja berusia 15-19 tahun
"Oleh karena itu, diperlukan sebuah solusi yang tepat untuk meningkatkan kesadaran para pengguna internet di kalangan tersebut. Dan saya menggunakan motion comic sebagai perantaranya,” tutur Zahra, Selasa (14/3).
Dalam motion comic tersebut, Mahasiswa Desain Komunikasi Visual (DKV) ITS ini menampilkan karakter geng Palapa yang terdiri dari empat orang pelajar dan memiliki misi untuk menyelesaikan masalah perundungan siber yang dialami oleh teman sekelasnya.
Thumbnail motion comic Sekawan Berpijar karya Zahra Fithriyah Muna, mahasiswa DKV ITS, yang mengangkat topik tindakan anti-cyberbullying dengan pendekatan Profil Pelajar Pancasila.
Geng Palapa itu menyelesaikan misinya dengan berbagai penerapan enam dimensi Profil Pelajar Pancasila.
ADVERTISEMENT
Dimensi pertama adalah Berkebhinekaan Global. Hal itu diterapkan oleh geng Palapa dengan berhimpunnya keempat orang pelajar dari berbagai latar belakang yang berbeda baik agama, suku, maupun ras.
"Dalam menyelesaikan masalah, geng Palapa juga bekerja sama dan berdiskusi untuk mencari jalan keluar. Tindakan tersebut menunjukkan adanya implementasi dimensi kedua Profil Pelajar Pancasila, yaitu Gotong Royong," jelasnya.
Pada dimensi ketiga, Zahra menampilkan nilai kreatif dengan menggambarkan geng Palapa untuk bersama-sama menciptakan sebuah robot Palapa guna mendeteksi tindakan yang mencerminkan enam dimensi Profil Pelajar Pancasila.
"Dimensi keempat adalah bernalar kritis, digambarkan dengan penyelesaian masalah oleh geng Palapa. Tindakannya dilakukan dengan cara mempertemukan sang pelaku dengan korban untuk meminta maaf," ucapnya.
Ilustrasi penerapan enam dimensi Profil Pelajar Pancasila yang dilakukan oleh geng Palapa untuk mengatasi tindakan cyberbullying dalam motion comic karya Zahra Fithriyah Muna.
Menurutnya, tindakan meminta maaf oleh pelaku dan menghapus berbagai komentar jahat terhadap korban adalah bukti nyata dimensi kelima, yakni Mandiri. Karena hal itu dilakukan melalui tindakan bertanggung jawab atas apa yang telah diperbuat.
ADVERTISEMENT
Dimensi terakhir yaitu beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan berakhlak mulia. Hal ini digambarkan melalui berdoa bersama oleh geng Palapa dan kedua temannya tersebut agar dijauhkan dari tindakan yang tidak baik, seperti perundungan siber.
Dalam pembuatannya, mahasiswi asal Surabaya ini melakukan interview, konsultasi, serta studi eksperimental ke Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur, psikolog, guru SMA, pelajar SMA, serta
Diketahui, karya cemerlang Zahra ini juga digunakan sebagai sarana untuk menggalakkan program Profil Pelajar Pancasila oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek). “Dengan menerapkan nilai Pancasila, tokoh dalam motion comic ini dapat menyelesaikan permasalahannya dengan tepat,” tukasnya.