Sekolah Kotor di Surabaya Bakal Diberi Bendera Hitam

Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Surabaya Agus Hebi Djuniantoro di acara awarding Surabaya Eco School 2022, Rabu (28/12). Foto: Masruroh/Basra

Sekolah di Surabaya dengan lingkungan yang kotor harus bersiap menerima 'penghargaan khusus' berupa bendera hitam. Hal ini seperti diungkapkan Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Surabaya Agus Hebi Djuniantoro.

"Kami berencana untuk memberikan awarding dalam tanda kutip kepada sekolah yang kemproh (kotor) berupa bendera hitam," tukasnya disela acara awarding Surabaya Eco School 2022, Rabu (28/12).

"Tapi mudah-mudahan tidak ada (sekolah yang dapat bendera hitam) karena di Surabaya sekolah yang sudah masuk Adiwiyata itu sudah 300an," sambungnya.

Diungkapkan Hebi, Surabaya Eco School 2022 merupakan salah satu upaya untuk mewujudkan dan membangkitkan kepedulian terhadap lingkungan yang bersih, asri dan indah di sekolah.

Peserta Surabaya Eco School sendiri nantinya akan secara otomatis dapat mengikuti ajang Adiwiyata tingkat kota dan bisa berlanjut ke tingkat provinsi.

"Syukur-syukur nanti ada yang bisa sampai tingkat nasional," harap Hebi.

Event tahunan tersebut digelar oleh Tunas Hijau yang bekerjasama dengan Pemkot Surabaya dalam hal ini DLH Kota Surabaya. Tahun ini event tersebut mengambil tema 'Peduli Olah Limbah Sampah dari Sumbernya' dan diikuti ratusan sekolah dasar dan SMP baik negeri maupun swasta.

Hebi berharap untuk penyelenggaraan tahun depan akan ada kategori digitalisasi.

"Sekarang zamannya digital, saya berharap tahun depan ada kategori digital. Misalnya sekolah dengan jumlah follower terbanyak," tandasnya.