Konten Media Partner

Sekolah Soekarno di Surabaya Kini Jadi Kantor Pos Kebon Rojo

17 Agustus 2019 10:31 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tampak depan halaman Kantor Pos Kebonrojo yang dulu dikenal sebagai Hogere Burger School tempat sekolah Ir Soekarno, Presiden pertama RI. Foto-foto : Masruroh/Basra
zoom-in-whitePerbesar
Tampak depan halaman Kantor Pos Kebonrojo yang dulu dikenal sebagai Hogere Burger School tempat sekolah Ir Soekarno, Presiden pertama RI. Foto-foto : Masruroh/Basra
ADVERTISEMENT
Tak hanya lahir di Surabaya, Ir Soekarno juga pernah bersekolah di Hogere Burger School (HBS) yang kini sudah beralih fungsi menjadi Kantor Pos Kebon Rojo Surabaya. Bahkan selama masa sekolah di HBS Soekarno ngekos di kediaman Hadjie Oemar Said (HOS) Tjokroaminoto yang terletak di Peneleh gang VII.
ADVERTISEMENT
HBS merupakan sekolah lanjutan tinggi pertama (gabungan SMP dan SMA) untuk warga negara Belanda, Eropa, dan elit pribumi. Soekarno dapat diterima di HBS atas bantuan HOS Tjokroaminoto, yang tak lain merupakan kawan dari ayahanda Soekarno, Soekemi Sosrodiharjo.
Beberapa nama lulusan HBS yang ikut sukses di pemerintahan di antaranya Dr. Roeslan Abdulgani, mantan Sekjen Deparlu, Menlu dan Penasehat Presiden Urusan BP7 Pusat. Dr. Soedjatmiko, mantan Dubes RI di PBB dan Rektor Universitas PBB di Tokyo, serta Dr. Widjojo Nitisastro, mantan Menteri Keuangan dan Ketua Bapennas RI.
Gedung HBS masih tegak berdiri hingga sekarang. Tapi fungsinya tak lagi sebagai sekolah melainkan menjadi kantor pos terbesar di Surabaya. Pada dinding tiang kiri di luar bangunan utama Kantor Pos Kebon Rojo terdapat plakat berwarna hitam. Plakat itu merupakan penanda jika gedung yang didominasi cat putih dengan genting oranye itu adalah bagunan cagar budaya.
ADVERTISEMENT
Pada plakat tertanggal 6 Juni 2011 bertulis, 'Di sini tempat bersekolah DR Ir. Soekarno penggali Pancasila, Proklamator, Presiden pertama RI ketika di Hogere Burger School (HBS) 1915-1920'. Plakat itu ditanda tangani Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini.
Ir Soekarno bersekolah di HBS pada 1915 sampai 1920. Bahkan ruang kelas yang dipakai Soekarno masih ada hingga kini. "Ruang kelasnya Pak Karno masih ada, tapi bangku-bangkunya yang sudah tidak ada. Sekarang ruang kelas Pak Karno dijadikan gudang," kata Lesutriono, bagian wisata pos Kebon Rojo, saat menemani Basra berkeliling, Jumat (16/8/19).
Dalam ruangan tersebut terpajang foto Soekarno saat menjadi Presiden pertama Republik Indonesia. Kehadiran foto tersebut seolah mempertegas bahwa di ruangan inilah dulunya kelas Pak Karno semasa menempuh pendidikan HBS.
ADVERTISEMENT
Lesutriono menjelaskan, gedung Kantor Pos Kebon Rojo dibangun awal tahun 1880an. Pertama kali gedung tersebut menjadi tempat tinggal bagi Bupati Soerabaia hingga tahun 1881. Dulunya gedung tersebut masih belum seperti wujudnya saat ini, atapnya masih rata dan tidak menjulang seperti sekarang.
"Dulu nama jalannya Regentstraat, tapi lama-lama disebut Jalan Kebon Rojo karena rumah dinas bupati ada disini," imbuhnya.
Sejak tahun 1881 sampai 1923 gedung ini masih dipakai HBS. Selepas itu sampai 1926 gedung tersebut dipergunakan sebagai Markas Besar Polisi (Hoofdcommissariaat van Politie) yang kemudian dipindahkan ke Jl. Veteran surabaya.
Sedangkan HBS pada tahun 1923 pindah lokasi ke HBS Straat di kawasan Ketabang yang kini bernama Jalan Wijaya Kusuma No. 48 Surabaya. Gedung HBS yang baru dibangun oleh arsitek J Gesber. Hingga kini gedung HBS masih digunakan sebagai sekolah yang menaungi SMA Negeri 1 Surabaya, SMA Negeri 2 surabaya, SMA Negeri 5 Surabaya dan SMA Negeri 9 Surabaya.
ADVERTISEMENT
Pada tahun 1926-1928 mantan gedung HBS di Kebon Rojo direnovasi oleh GJPM Bolsius dan difungsikan sebagai Kantor Pos Utama Surabaya sampai sekarang. "Di tahun 1926 baru direnovasi dengan wujud seperti yang sekarang, dengan susunan genting yang sedemikian rupa," tukasnya.
Bangunan utama gedung tersebut kini menjadi pusat pelayanan pengiriman barang kantor pos. Bangunan samping kiri yang dulunya kelas-kelas sekolah HBS kini menjadi gudang dan kantor bank.
Di tahun 2008 gedung tersebut ditetapkan sebagai cagar budaya oleh Dinas kebudayaan dan Pariwisata Kota Surabaya. (Reporter : Masruroh / Editor : Windy Goestiana).