Seni Berbicara dengan Anak Usia Dini Agar Mudah Dipahami

Konten Media Partner
12 September 2020 17:51 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pixabay.
zoom-in-whitePerbesar
Pixabay.
ADVERTISEMENT
Komunikasi dengan anak sangat penting dibangun sedini mungkin. Pasalnya, komunikasi yang tepat dapat mendorong anak untuk tumbuh menjadi pribadi yang aktif dan positif.
ADVERTISEMENT
Lantas bagaimana cara membangun komunikasi yang efektif dengan anak?
Eli Prasetyo, M.Psi., selaku Ketua Pusat Layanan Psikologi Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya mengatakan, dalam melakukan komunikasi bersama anak, orang tua perlu menggunakan bahasa yang singkat agar lebih mudah dipahami oleh anak.
Bahkan, dalam melakukan komunikasi sebaiknya orang tua menggunakan kata-kata yang positif dan hindari kata 'jangan' karena dapat berakibat buruk pada kehidupan anak.
"Karena pemahaman anak usia dini kan masih sangat terbatas, jadi yang perlu diperhatikan yakni pemilihan bahasa. Gunakan bahasa yang singkat tapi langsung pada intruksinya seperti apa, agar anak paham," ucap Eli ketika dihubungi Basra, Sabtu (12/9).
Selain menggunakan bahasa yang mudah dipahami, orang tua juga perlu memposisikan tubuh sejajar dengan anak dan melakukan kontak mata. Hal ini perlu dilakukan agar anak merasa jika orang tua memperhatikan mereka.
ADVERTISEMENT
"Kalau kita berbicara sebagai orang dewasa dengan berdiri, anak tidak akan memberikan perhatian penuh pada kita atau justru malah membuat anak takut," jelasnya.
Eli menambahkan, sebaiknya orang tua memberikan pertanyaan terbuka dan runtut agar anak lebih berani menyampaikan apa yang mereka inginkan.
Misalnya, "hari ini bermain sama siapa? Main apa aja? Bagaimana permainannya?" atau "ibu boleh minta tolong untuk mengambilkan sesuatu."
"Dengan pertanyaan seperti itu, anak akan memahami intruksi kita, melatih keberanian anak untuk memyampaikan pendapat, dan memudahkan komunikasi anak ketika mereka tumbuh," tuturnya.
Untuk itu, Eli berpesan kepada para orang tua agar mau meluangkan waktu untuk melakukan komunikasi bersama anak.
"Dalam kondisi saat ini (pandemi) orang tua perlu ada kemauan untuk mendengarkan dan memberikan contoh dengan tepat kepada anak. Karena anak akan mencontoh apa yang dilakukan oleh orang tuanya, tinggal orang tuanya mau atau tidak," pungkas Eli.
ADVERTISEMENT