Seperti Ini Tren Ngopi di Kalangan Anak Muda Surabaya

Tren konsumsi kopi di kalangan anak Surabaya terus meningkat. Foto: Masruroh/Basra

Seiring melandainya pandemi COVID-19, tren konsumsi kopi di Surabaya terus meningkat. Alhasil, kedai kopi pun menjamur di setiap sudut Kota Pahlawan. Mereka berlomba-lomba menawarkan tempat kopi yang nyaman bagi anak muda.

Diakui Andanu Prasetyo, Owner Toko Kopi Tuku, anak muda Surabaya lebih menyukai kedai kopi yang menyediakan tempat duduk. Sehingga mereka bisa lebih leluasa ngobrol bareng teman di sela kegiatan ngopi.

"Sebenarnya Surabaya kalau aku melihat kekerabatannya lebih tinggi. Mereka lebih menghargai kesempatan ngumpulnya. Jadi kopi hanya menjadi pendamping alasan ngumpul itu," ujar pria yang kerap disapa Tyo ini, Selasa (5/7).

Melihat kegemaran anak muda Surabaya yang suka ngumpul, kata Tyo, pihaknya lantas berpikir hal baik apa yang bisa diobrolkan atau dihasilkan ketika sedang ngumpul.

"Makanya kita juga jual merchandise, cerita di balik merchandise itu," imbuhnya.

Tyo lantas menegaskan jika kopi merupakan teman produktivitas dan bukan untuk gaya hidup semata. Ekonomi kreatif di Indonesia akan bergerak jika ada keterlibatan anak muda di dalamnya.

"Dan kopi bisa menjadi teman untuk produktivitas itu," tukasnya.

Menyadari anak muda Surabaya yang lebih menyukai ngopi sambil ngumpul bareng teman, Tyo lantas mengubah sedikit konsep dari Toko Kopi Tuku untuk mengakomodasi kebutuhan anak muda Surabaya tersebut.

"Sebenarnya konsep Kopi Tuku adalah kedai kopi Grab and Go. Oleh karena itu, kami tidak menyediakan meja layaknya kafe atau warung kopi lainnya. Tapi di toko cabang kedua kami di Surabaya ini, kami menyediakan beberapa kursi untuk Tetangga Kopi (sebutan pengunjung Kopi Tuku) bisa duduk santai sambil menikmati kopi," tandasnya.