Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten Media Partner
Sering Muncul Setelah Hujan, Begini Proses Terjadinya Pelangi
15 Oktober 2022 16:48 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Setelah hujan reda, biasanya akan muncul pelangi. Fenomena alam yang menakjubkan ini terlihat di langit, dengan warna-warna cerah membentuk setengah lingkaran.
ADVERTISEMENT
Lantas, bagaimana fenomena pelangi itu muncul?
Menjawab hal itu, Herri Trilaksana, S.Si., M.Si. Ph.D. selaku Ketua Departemen Fisika, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Airlangga (Unair) ini menjelaskan, secara ilmu sains, proses terjadinya pelangi biasa disebut sebagai proses dispersi cahaya atau penguraian cahaya.
"Jadi pelangi terbentuk dari penguraian cahaya matahari. Cahaya matahari itu warnanya putih, putih menurut fisika disebut sebagai cahaya polikromatik (banyak frekuensi/banyak warna)," kata Herri ketika dihubungi Basra, Sabtu (15/10).
Herri menjelaskan terkait proses terjadinya pelangi diawali dengan adanya air hujan dari angkasa yang menembus sinar matahari untuk melakukan pembiasan.
Setelah itu, pembiasan pertama terjadi di dalam bola titik-titik air hujan. Pada pembiasan kedua pembiasan itu berhasil keluar dari dalam bola air hujan.
ADVERTISEMENT
"Mengapa kok baru pembiasan kedua? Karena pembiasan pertama itu terjadi karena peristiwa pemantulan dalam sempurna. Nah di pembiasan kedua baru lah dia terjadi refraksi yang menghasilkan pelangi," tambahnya.
Selanjutnya, sinar matahari yang menembus butiran air, dipantulkan ke arah yang sedikit berbeda. Proses ini dinamakan refraksi cahaya.
Nantinya, setiap warna akan mengalami refraksi ke arah yang berbeda. Perbedaan arah cahaya ini dipengaruhi masing-masing panjang gelombang tiap cahaya.
"Sinar matahari yang berwarna putih tadi mengalami pembiasan, kemudian pembiasan keduanya keluar dari titik air hujan dan itu akan terurai membentuk warna pelangi mulai dari warna merah sampai ungu seperti yang biasa kita lihat sebagai pelangi," jelasnya.
Ketika ditanya lebih lanjut apakah pelangi muncul setiap setelah hujan, Herri mengungkapkan, jika pelangi tidak muncul setelah hujan.
ADVERTISEMENT
"Yang benar adalah pelangi akan muncul ketika di depan kita ada hujan. Misalnya matahari ada di belakang kita, kemudian di depan ada hujan. Maka hujan itu akan membiaskan cahaya matahari yang datang dari belakang kita," ungkapnya.
Dosen Bidang Ilmu Elektron and Ion Spectroscopy ini menuturkan, jika pelangi di Indonesia tidaklah seberapa besar dibandingkan dengan negara-negara beriklim kontinen seperti Australia dan Amerika.
"Kebetulan saya pernah lihat pelangi di Indonesia tidak sebarapa besar, karena angkasa kita selalu berawan dan partikulat debu di Indonesia itu besar atau tinggi karena kita negara tropis. Berbeda dengan iklim-iklim kontinen seperti di Australia atau Amerika angkasanya itu bersih. Artinya kadar uap air kecil, awan tidak terlalu banyak sehingga clearance itu lebih terjadi sehingga penampakan pelangi semakin jelas," pungkasnya.
ADVERTISEMENT