Serunya Membuat Wayang Damen dari Batang Padi Kering

Konten Media Partner
15 Mei 2022 12:27 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Foto-foto : Amanah Nur Asiah/Basra
zoom-in-whitePerbesar
Foto-foto : Amanah Nur Asiah/Basra
ADVERTISEMENT
Adel terlihat begitu serius menganyam satu per satu batang padi yang telah kering untuk dijadikan sebuah mainan. Bersama beberapa temannya, Adel tengah membuat Wayang Damen di Balai Among Kampung Lali Gadget, Sidoarjo.
ADVERTISEMENT
Sesekali, Adel juga bertanya apakah anyaman yang ia buat sudah benar. "Kak, seperti ini ya. Sudah betul kah," tanya Adel kepada Achmad Irfandi penggagas Kampung Lali Gadget.
Meskipun sudah beberapa kali membuat Wayang Damen, Adel mengaku jika prosesnya sangat sulit, terutama saat membentuk badan wayang.
"Kalau bikin wayang dari batang padi ini yang susah waktu buat badan dan kakinya. Kalau bikin kepalanya sih mudah, tinggal ditumpuk saja," kata Adel pada Basra, Minggu (15/5).
Foto-foto : Amanah Nur Asiah/Basra
Meski sedikit susah, bocah 10 tahun ini mengaku jika ia kerap menghabiskan waktu akhir pekannya di Kampung Lali Gadget untuk bermain permainan tradisional dan belajar hal baru mengenai alam.
"Karena di sini (Kampung Lali Gadget) setiap Minggu selalu ada kegiatan. Pastinya senang bisa bermain bersama teman-teman. Kalau di sini juga bisa belajar banyak dengan Kak Irfan, untuk hari ini kita belajar soal padi dan asal usul nasi," tuturnya.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, Achmad Irfandi penggagas Kampung Lali Gadget mengatakan, dipilihnya tema asal usul nasi pada kegiatan kali ini bukan tanpa sebab. Pasalnya, saat ini warga Desa Pagerngumbuk, Kecamatan Wonoayu, Sidoarjo tengah panen padi.
"Jadi kita ajak anak-anak ini mengenal bagimana asal usul nasi. Mulai dari menanam padi hingga proses panennya," kata Irfan.
Foto-foto : Amanah Nur Asiah/Basra
Selanjutnya, Ia memanfaatkan batang padi kering yang sudah tidak terpakai lagi untuk dijadikan Wayang Damen.
Bahkan untuk membuat Wayang Damen, bahan-bahan yang dibutuhkan pun sangat mudah dicari. Hanya butuh batang padi kering, gunting dan cutter. Untuk caranya sendiri tinggal dianyam dan menggunakan teknik ikat.
"Karena jiwanya manusia kan makhluk bermain, misal di suatu daerah ada tanaman tebu pasti mainannya ya dari tebu, kalau ada padi ya mainannya dari padi," jelasnya.
ADVERTISEMENT
Usai membuat Wayang Damen, Irfan mengajak anak-anak untuk melihat pertunjukkan Wayang Damen yang bercerita mengenai asal usul nasi.
Dimana ada seseorang bernama Miono yang merupakan petani dan setiap harinya ia menanam padi di sawah. "Dalam cerita ini kita jelaskan jika nasi itu asal usulnya dari padi. Jadi kita kasih tahu bagimana cara mengolah tanah untuk menanam padi, merawatnya, memanen padi, menjemur hingga memprosesnya menjadi beras," tutur Irfan.
Dengan adanya kegiatan ini, Irfan berharap anak-anak saat ini bisa lebih tahu asal muasal nasi dan lebih menghargai setiap hal yang ada di lingkungannya.