Konten Media Partner
Setiap Minggu 65% Masyarakat Indonesia Terima Upaya Penipuan Scam dan Spam
25 Agustus 2025 14:35 WIB
·
waktu baca 2 menit
Konten Media Partner
Setiap Minggu 65% Masyarakat Indonesia Terima Upaya Penipuan Scam dan Spam
Sebanyak 65% masyarakat Indonesia menerima upaya penipuan setiap minggunya. Mulai dari pesan teks phising, tawaran kerja palsu, hingga skema penipuan investasi. #publisherstory #beritaanaksurabayaBASRA (Berita Anak Surabaya)

ADVERTISEMENT
Di era digital, penipuan (scam) dan spam semakin marak dengan modus yang makin variatif. Laporan Asia Scam Report 2024 yang dirilis Global Anti-Scam Alliance (GASA), menyebut sebanyak 65% masyarakat Indonesia menerima upaya penipuan setiap minggunya. Mulai dari pesan teks phising, tawaran kerja palsu, hingga skema penipuan investasi.
ADVERTISEMENT
Masyarakat pun dihadapkan pada ancaman yang tidak hanya merugikan secara finansial, tetapi juga berisiko terhadap keamanan data pribadi.
"Sebanyak 65 persen masyarakat Indonesia setiap minggunya mendapat ancaman scam dan spam. Bentuknya, beragam mulai dari teks phishing, tawaran kerja palsu, hingga skema penipuan investasi," ungkap EVP Head of Circle Java Indosat Ooredoo Hutchison Fahd Yudhanegoro, usai Parade IM3 SATSPAM (Satuan Anti Scam dan Spam) yang digelar di Surabaya, (24/8).
"Dan nilai kerugiannya akibat scam dan spam bisa mencapai lebih dari Rp4 triliun," imbuhnya.
Fahd menuturkan, SATSPAM merupakan fitur yang terintegrasi langsung dalam jaringan IM3, sehingga memudahkan masyarakat mendapatkan perlindungan digital.
"Sistem ini bekerja secara real-time di jaringan IM3 untuk mengenali, menyaring, dan memberikan peringatan terhadap potensi penipuan digital baik melalui SMS maupun panggilan telepon dari nomor mencurigakan. Sehingga, masyarakat tidak perlu menanggapi panggilan dan pesan mencurigakan tersebut," terangnya.
ADVERTISEMENT
Fahd menegaskan pentingnya perlindungan digital yang inklusif, mudah diakses, dan mampu membangun literasi digital bagi seluruh masyarakat Indonesia. Dengan hadirnya fitur SATSPAM, pihaknya menunjukkan bagaimana teknologi AI dan 5G dapat menghasilkan sistem perlindungan digital yang aktif dan relevan bagi masyarakat.
“Bagi kami, rasa aman di ruang digital adalah hak semua orang. Masyarakat bisa lebih tenang memanfaatkan teknologi sebagai jalan tumbuh dan berkembang," tandasnya.
