Si Kembar dari Trenggalek Lolos Seleksi Unair Berkat Puisi dan Sejarah

Konten Media Partner
30 Maret 2023 7:53 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Shella Aprilia Nur Laili dan Shelly Aprilia Nur Laili, si kembar yang berhasil lolos SNBP Unair.
zoom-in-whitePerbesar
Shella Aprilia Nur Laili dan Shelly Aprilia Nur Laili, si kembar yang berhasil lolos SNBP Unair.
ADVERTISEMENT
Selain mempunyai wajah yang mirip, perjuangan Shella Aprilia Nur Laili dan Shelly Aprilia Nur Laili dalam menaklukkan Universitas Airlangga (Unair), pun sama.
ADVERTISEMENT
Pasalnya sepasang saudara kembar ini berhasil diterima di Fakultas Kesehatan Masyarakat Unair lewat jalur Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP) 2023.
Keduanya mengaku, tak menyangka bisa melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi di universitas yang sama serta fakultas yang sama, meski sejak kecil belum pernah berbeda sekolah dan memang selalu ingin bersama.
"Untuk di universitas ini kami tidak menyangka, kalau ternyata bisa lolos dua-duanya. Apalagi yang dari sekolah kami hanya tiga siswa saja yang lolos, ucap Shelly, Kamis (30/3).
Terkait alasan keduanya memilih kesehatan masyarakat, Shelly menjawab agar bisa satu kos, sehingga orang tua tidak repot mengeluarkan biaya.
Sementara Shella, dirinya selepas studi ingin terlibat di Kementerian Kesehatan (Kemenkes). "Pemilihan jurusan tersebut juga berdasar arahan dari pihak sekolah serta dorongan orang sekitar," jelas siswa SMAN 1 Durenan Trenggalek ini.
ADVERTISEMENT
Terkait perjalanan studi selama sekolah, mereka juga kerap mendapatkan prestasi bersama. Shella juara 1 dan Shelly juara 3 lomba menulis puisi tingkat nasional.
Selain itu, keduanya juga pernah memperoleh medali perunggu olimpiade sejarah dalam ajang Yes Olympic tingkat nasional.
“Ya gimana, kebiasaan bersama dan bekerja sama, jadi waktu terlibat satu lomba yang tidak berkelompok itu saya jadi mikir oh gini ya rasanya lawan saudara sendiri,” ucap Shella.
Selain menjadi siswa, anak kembar pasangan Supangi dan Siti Juariyah juga merupakan santri di masjid dekat rumah.
Dalam prosesnya, mereka bercerita jika tidak les. Bahkan dalam SNBP ini mereka menyiasati belajar setiap malam, meminta doa restu orang tua, dan berikhtiar agar lolos beasiswa.
ADVERTISEMENT
Bagi Shelly, proses seseorang akan menentukan kisah hidup seseorang. Begitupun kata shella, “Kita tidak bisa meminta lahir seperti apa, tetapi kita bisa hidup sesuai usaha kita,” tukasnya.