Konten Media Partner

Siswa Kesulitan Belajar, Profesor Ini Gagas Pembelajaran Inovatif Pakai AI

14 Mei 2025 17:33 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-circle
more-vertical
Prof Dr Ir Umi Laili Yuhana SKom MSc, menunjukkan aplikasi inovasinya. Foto Humas ITS
zoom-in-whitePerbesar
Prof Dr Ir Umi Laili Yuhana SKom MSc, menunjukkan aplikasi inovasinya. Foto Humas ITS
ADVERTISEMENT
Banyak siswa saat ini mengalami tantangan dalam pembelajaran. Hal ini karena berbagai faktor, seperti rendahnya kepercayaan diri siswa, kesulitan mempertahankan fokus, hingga kecanduan gawai yang memengaruhi proses belajar. Menjawab hal itu, Guru Besar (Gubes) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Prof Dr Ir Umi Laili Yuhana SKom MSc menggagas sebuah inovasi pembelajaran yang bersifat adaptif dan berbasis Artificial Intelligence (AI).
ADVERTISEMENT
Inovasi dari hasil penelitiannya ini dituangkan melalui orasi ilmiah pengukuhannya sebagai Profesor ITS yang berjudul Rekayasa Perangkat Lunak sebagai Katalis Inovasi Digital untuk Pendidikan Berkualitas dan Berkelanjutan.
Guru besar yang dikukuhkan pada 20 Februari lalu ini menghadirkan solusi berupa aplikasi yang memungkinkan siswa belajar dengan pendekatan yang disesuaikan dengan kemampuan masing-masing. Aplikasi ini dirancang agar siswa dapat memahami materi dengan cara berdiskusi, menjawab soal, dan berinteraksi sesuai kapasitasnya.
“Permasalahan anak dalam pembelajaran perlu ditangani melalui inovasi teknologi yang tidak hanya efisien, tapi juga memberi dampak positif pada karakter dan keterampilan siswa,” tutur perempuan yang kerap disapa Yuhana ini, Rabu (14/5).
Untuk mengembangkan aplikasi tersebut, dosen Departemen Teknik Informatika ini menggunakan pendekatan matematis yang menyesuaikan dengan pola pikir manusia. Metode yang diterapkan antara lain Classical Test Theory, Rasch Model, Metode Linear dan Kuadratik, serta Adaptive and Branching Method.
ADVERTISEMENT
“Pendekatan ini memungkinkan sistem secara otomatis menyeleksi dan menyesuaikan soal berdasarkan kemampuan siswa, sehingga proses belajar menjadi lebih akurat, inklusif, dan efektif,” paparnya.
Dari penerapan metode tersebut, lahirlah dua aplikasi unggulan, yakni AUGGO dan I-Assessment. AUGGO merupakan aplikasi berbasis Augmented Reality (AR) yang dirancang untuk memfasilitasi pembelajaran bangun ruang bagi siswa SD. Sementara itu, I-Assessment hadir sebagai aplikasi ujian daring berbasis android yang memungkinkan proses penilaian dilakukan secara otomatis, sehingga hasil yang diberikan sesuai dengan kompetensi siswa secara objektif.
Tak hanya berfokus pada dunia pendidikan dasar, inovasi ini juga dikembangkan untuk mendukung sistem kerja di lingkungan ITS.
Lulusan master dari National Taiwan University ini juga telah menciptakan dua sistem digital internal ITS, yakni MyITS WorkTime dan MyITS Single Sign On (SSO). MyITS WorkTime digunakan untuk mencatat waktu dan lokasi kerja pegawai, sedangkan MyITS SSO menyederhanakan akses ke berbagai layanan digital kampus melalui satu akun terintegrasi.
ADVERTISEMENT
Menurut Yuhana, pengembangan perangkat lunak adaptif dapat membantu guru dalam mendorong keterlibatan siswa, sekaligus membentuk karakter dan kompetensi mereka.
“Bukan hanya efisien, tapi juga bisa meningkatkan moral dan keterampilan siswa untuk berkompetisi secara sehat,” ungkap perempuan kelahiran Tulungagung tersebut.
Ia berharap pengembangan ini terus berlanjut dan melibatkan lebih banyak pihak.
“Kerja sama antarsemua lini harus digalakkan agar siswa memiliki fasilitas yang mumpuni dengan kemudahan dalam mengakses segala informasi,” pungkasnya.