Studi: Remaja Putri Mulai Hilang Ketertarikan pada Olahraga Sejak Usia 14 Tahun

Konten Media Partner
12 Maret 2022 12:52 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pelajar di Surabaya yang sedang berlatih pencak silat. Sebuah studi menunjukkan sejak usia 14 tahun, banyak remaja putri yang mulai kehilangan ketertarikan untuk berolahraga. Foto: Masruroh/Basra
zoom-in-whitePerbesar
Pelajar di Surabaya yang sedang berlatih pencak silat. Sebuah studi menunjukkan sejak usia 14 tahun, banyak remaja putri yang mulai kehilangan ketertarikan untuk berolahraga. Foto: Masruroh/Basra
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Diminati oleh sebagian besar masyarakat Indonesia, olahraga tidak hanya menjadi sarana rekreasi menyehatkan, tetapi juga aktivitas yang ditekuni sebagian orang untuk mengejar impian. Namun studi dari womenssportsfoundation.org
ADVERTISEMENT
menyebutkan, jumlah partisipasi perempuan dalam berolahraga masih di bawah rata-rata. Bahkan sejak usia 14 tahun, banyak remaja putri yang mulai kehilangan ketertarikan untuk berolahraga.
Dari studi tersebut terungkap salah satu faktor yang membuat remaja putri kurang tertarik berolahraga adalah kekhawatiran akan aktivitas yang mengharuskan berpanas-panasan dan berkeringat di bawah terik matahari, serta adanya pandangan bahwa perempuan yang berkeringat terlihat kurang menarik. Padahal, selain untuk kesehatan, banyak sekali manfaat dari berolahraga sejak usia muda, salah satunya untuk pembentukan karakter seperti menambah rasa percaya diri, mengasah kedisiplinan, sportivitas dan solidaritas.
“Selain passion dan bakat, lingkungan yang mendukung juga merupakan salah satu faktor kunci yang dapat memotivasi seseorang untuk meraih impiannya. Sebagai bagian dari masyarakat sudah sepatutnya kita memberikan dukungan kepada generasi muda khususnya perempuan yang memiliki passion di bidangnya masing-masing, contohnya dalam berolahraga, dengan bersama-sama membangun perspektif bahwa setiap perempuan yang berani berjuang meraih mimpinya memiliki daya tarik masing-masing sekalipun saat harus berpanas-panasan dan berkeringat," jelas Alvin Wiradarma, Senior Brand Manager Dettol Healthy Body, Sabtu (12/3).
ADVERTISEMENT
Pihaknya, kata Alvin, telah meluncurkan Gerakan Indonesia #TaklukkanPanasmu. Dengan adanya gerakan ini diharapkan dapat menginspirasi banyak perempuan Indonesia untuk berani mewujudkan mimpinya dalam bidang olahraga yang mereka sukai tanpa harus khawatir akan halangan panas dan berkeringat, untuk menjadi yang terbaik.
"Karena banyak sekali potensi pada generasi muda Indonesia yang dapat dikembangkan, asalkan disertai dengan lingkungan yang kondusif,” tandas Alvin.
Di Indonesia sederet nama perempuan berhasil menorehkan prestasi di bidang olahraga hingga tingkat internasional. Liliyana Natsir misalnya.
“Menekuni bidang olahraga, khususnya bulutangkis, merupakan passion saya sejak kecil yang mendorong saya untuk menjadi atlet nasional yang dapat mengharumkan nama bangsa. Sebagai perempuan, saya tidak merasa bahwa berkeringat dan berpanas-panasan di lapangan adalah suatu halangan, melainkan bukti bahwa saya bangga dapat melakukan sesuatu yang saya sukai dan berhasil menjadi salah satu yang terbaik," tukas peraih medali emas bulu tangkis di ajang Olimpiade ini.
ADVERTISEMENT