Stunting dan Buta Huruf, Dua Masalah yang Dihadapi Indonesia Pascapandemi

Konten Media Partner
27 Februari 2023 10:25 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
President Elect Training Seminar – District Team Training Seminar (PETS-DTTS) 2023, yang digelar di Surabaya, akhir pekan kemarin. Foto: Masruroh/Basra
zoom-in-whitePerbesar
President Elect Training Seminar – District Team Training Seminar (PETS-DTTS) 2023, yang digelar di Surabaya, akhir pekan kemarin. Foto: Masruroh/Basra
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kondisi pandemi COVID-19 di Indonesia terus membaik. Bahkan Indonesia saat tengah menuju masa endemi. Namun ada dua permasalahan mendasar yang harus dihadapi Indonesia panscapandemi, yakni stunting (gizi buruk) dan buta huruf. Hal ini seperti diungkapkan District Governor Rotary District 3420 periode 2022-2023, Lina Soeratman.
ADVERTISEMENT
"Masalah stunting masih tinggi dan buta huruf banyak anak yang tidak sekolah karena pandemi, tidak signal (kendala sekolah online)," ujarnya saat ditemui Basra disela acara President Elect Training Seminar – District Team Training Seminar (PETS-DTTS) 2023, yang digelar di Surabaya, akhir pekan kemarin.
Lina mengaku tingginya kasus stunting dan buta huruf banyak dijumpai di kawasan Indonesia Timur. Ini berdasarkan pengabdiannya selama satu tahun menjadi District Governor Rotary.
"Di Indonesia Timur ya (paling banyak). Kita bisa lihat 10 provinsi termiskin di Indonesia, 7 di antaranya ada di kawasan Timur, seperti NTT, NTB, dan Papua ya," ungkap Lina.
Masih banyaknya kasus stunting, menurut merupakan kondisi yang miris. Pasalnya, Indonesia adakah negara yang subur.
ADVERTISEMENT
"Memang beberapa wilayah itu ada yang kekurangan air, tapi tanahnya subur. Nah kenapa kok sampai (ada) stunting? Itu karena basic edukasi, jadi lebih ke pendidikan (yang minim)," tegasnya.
Sementara itu dijumpai dalam kesempatan yang sama, District Governor (DG) Elect Rotary Club District 3420 periode 2023-2024 Romy Junardy mengungkapkan jika pihaknya akan melanjutkan projects dari DG sebelumnya.
"Projects Rotary adalah yang sustainable (berkelanjutan), serta mempunyai impact yang sangat besar," ujarnya.
"Untuk buta huruf itu (projects) edukasi, sedangkan stunting adalah kesehatan. Kita dengan pemerintah melakukan program bersama-sama. Apa yang menjadi program pemerintah, kami mendukung," sambungnya.
Romy melanjutkan, salah satu program pemerintah untuk menekan stunting adalah kalorisasi.
"Kami mendukung program tersebut dengan melakukan sosialisasi sampai ke desa-desa tentang gizi," tuturnya.
ADVERTISEMENT
Sedangkan untuk membantu pemerintah memberantas buta huruf, Romy menuturkan jika pihaknya mempunyai program literasi, yakni pembagian buku-buku secara cuma-cuma kepada anak-anak usia dini (PAUD).
"Jadi di sekolah PAUD kita bagikan buku. Kita bekerja sama dengan wali kota atau gubernur, dengan TNI," tukasnya.