Konten Media Partner

Sudah Diet dan Olahraga Tapi BB Susah Turun? Atasi dengan Terapi Laser Obesitas

25 Januari 2024 8:31 WIB
·
waktu baca 5 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sudah Diet dan Olahraga Tapi BB Susah Turun? Atasi dengan Terapi Laser Obesitas
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Pertanyaan :
Hallo dok, saya Irvia usia 40 tahun dari Surabaya. Saya mengalami obesitas dan ingin menurunkan berat badan. Saya sudah diet dan olahraga namun BB tidak kunjung turun. Apa penyebab obesitas dan BB yang susah turun? Lalu tentang terapi laser untuk obesitas, bagaimana prosedurnya? Bagaimana cara kerjanya dalam menurunkan BB? Terima kasih dok.
ADVERTISEMENT
Jawaban :
Hallo Irvia, terima kasih pertanyaannya. Sebelum kita bahas tentang terapi laser obesitas, ada baiknya kita pahami dulu apa itu obesitas. Obesitas adalah kelebihan lemak tubuh. Jadi bukan kelebihan berat badan saja, tapi kelebihan lemak. Kalau berat badan berlebih itu namanya overweight. Nah kalau obesitas lemaknya sudah berlebihan.
Bedanya apa? Kalau overweight itu lemaknya belum tentu berlebih, tapi bisa jadi massa ototnya yang berlebih. Kalau obesitas lemaknya yang berlebih. Apa bahayanya? Bahaya obesitas yaitu kelebihan lemak tubuh bisa mengeluarkan zat-zat inflamasi yang bisa menyebabkan berbagai penyakit, misalnya radang sendi. Selain itu juga meningkatkan risiko penyakit yang berhubungan dengan saraf seperti stroke, serta penyakit jantung dan pembuluh darah yang tersumbat akibat timbunan lemak.
Perbedaan lain obesitas dan overweight yaitu batas indeks massa tubuh (IMT). Perhitungannya menggunakan berat badan dan tinggi badan. Caranya dengan membagi berat badan dalam kilogram dengan hasil kuadrat tinggi badan dalam meter. Sebagai contoh, berat badan 58 kilogram dengan tinggi 1,6 meter. Jadi, angka IMT dihitung dengan 58 ÷ (1,6 × 1,6) yang akan mendapatkan hasil 22,65.
ADVERTISEMENT
Indeks massa tubuh ini kemudian digunakan untuk menentukan, apakah Anda termasuk overweight atau obesitas. Di bawah ini pembagian angka IMT yang bisa menjadi tolak ukur BB apakah normal atau tidak.
< 18,5 (kurus / kurang BB)
18,5 – 25 (normal)
25 – 27 (gemuk / kelebihan BB / overweight)
> 27 (obesitas)
Supaya terhindar dari penyakit metabolik kronis yang tidak kita inginkan jangan sampai obesitas. Kalau sudah diet tapi BB tidak kunjung turun, bisa jadi ada yang salah dengan dietnya. Kenapa terjadi obesitas? Karena energi/kalori yang masuk ke tubuh lebih besar daripada energi yang dikeluarkan. Energi yang masuk ini bisa berupa makanan atau minuman. Sedangkan energi yang keluar ya aktivitas sehari-hari dan olahraga.
Orang sering salah berasumsi. Ingin tidak obesitas dengan cara mengurangi makan nasi, tapi tetap makan roti, makan camilan manis, makan kerupuk, minum softdrink dan lainnya. Jadinya kalori yang didapat justru lebih besar dari makan yang biasanya.
ADVERTISEMENT
Selain itu BB yang susah turun juga bisa disebabkan aktivitas yang kurang. Jadi hanya diet namun tidak olahraga. Atau olahraga namun intensitasnya kurang. Sebaiknya olahraga dilakukan setidaknya 150 menit per minggu atau 30 menit perhari.
Di samping itu faktor usia juga menjadi salah satu faktor penyebab BB susah turun. Seiring bertambahnya usia maka kemampuan metabolisme untuk membakar kalori semakin menurun sehingga timbunan lemak tubuh meningkat.
Jika hal yang dilakukan untuk menurunkan BB tidak membuahkan hasil maka datanglah ke dokter untuk berkonsultasi. Supaya bisa turun berat badannya dengan cara yang sehat. Sejatinya penurunan BB yang terlalu masif dan agresif sebagai akibat diet dan olahraga berlebihan justru berbahaya untuk tubuh.
Nah salah satu cara untuk mengatasi obesitas adalah dengan terapi laser. Sebenarnya sama dengan metode terapi akupuntur obesitas yang pakai jarum, hanya ini pakai sinar laser sehingga lebih nyaman, tidak nyeri dan risiko infeksi maupun efek samping lebih rendah. Ini adalah bagian dari supporting treatment untuk menurunkan berat badan.
Terapi laser ini tidak nyeri. Kita menembakkan sinar laser pada titik akupuntur, yang dirasakan hanya hangat. Efektivitas hasilnya apabila dikombinasikan dengan diet/ pola makan yang baik dan aktivitas fisik yang memadai, itu sangat bagus untuk program menurunkan berat badan.
ADVERTISEMENT
Idealnya pelaksanaan treatment laser obesitas ini tergantung dari berat badan pasien. Jadi setiap orang beda-beda. Ada yang membutuhkan terapi laser 1x bahkan sampai 3x seminggu.
Laser ini berbeda dengan laser yang digunakan di klinik kecantikan. Laser obesitas selain bisa untuk akupressure untuk menurunkan BB juga bisa untuk terapi laser analgetik untuk mengurangi nyeri.
Terapi laser ini bermanfaat untuk menekan nafsu makan dan meningkatkan metabolisme. Apa itu meningkatkan metabolisme? Jadi metabolisme lemak yang sudah melemah karena obesitas dan usia, kita bangkitkan lagi sehingga program diet dengan mengurangi asupan kalori dan meningkatkan energi yang keluar bisa sejalan. Terapi ini tidak membutuhkan persiapan khusus dan tidak ada efek samping.
Sebelum melakukan serangkaian terapi laser obesitas akan dilakukan konsultasi terlebih dahulu dengan dokter spesialis rehabilitasi medik untuk di evaluasi penyebab obesitas, kebutuhan kalori per hari dan aktivitas olahraga apa yang dibutuhkan serta durasi dan intensitasnya. Selain itu juga akan dapat di nilai seberapa sering terapi laser obesitas yang dibutuhkan dan pertimbangan kebutuhan obat-obatan apakah perlu ditambahkan atau tidak.
ADVERTISEMENT
MedicElle Clinic merupakan klinik khusus wanita pertama dan satu-satunya di Jawa Timur dengan semua tenaga medisnya wanita.
MedicElle Clinic melayani medical check up, dokter spesialis bedah dan payudara, dokter spesialis kandungan, dokter spesialis penyakit dalam konsultan hematologi onkologi medik (kanker dan kelainan darah), dokter spesialis anak, dokter gigi umum dan spesialis konservasi gigi, dokter spesialis kulit dan kelamin, dokter spesialis rehabilitasi medik serta dokter umum.
MedicElle Clinic juga melayani pemeriksaan Laboratoriun, Radiologi (Rontgen, USG dan Mammografi) serta terdapat layanan Farmasi dan One Day Care (Pembedahan dan Kemoterapi). Melibatkan dokter ahli dan pengalaman dengan teknologi modern dan berkualitas bagi pasien.
Narasumber :
Dr. Rita Vivera Pane, dr. Sp.KFR.N.M.(K), FIPP, CIPS
ADVERTISEMENT
Dokter Spesialis Kedokteran Fisik & Rehabilitasi Medik
MedicElle Clinic Surabaya