Suhu di Tanah Suci Capai 50 Derajat Celsius, 2 Benda Ini Harus Dipakai Jemaah

Konten Media Partner
24 Mei 2023 6:08 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kepala Kanwil Kemenag Jawa Timur, Husnul Maram (tengah). Foto: Masruroh/Basra
zoom-in-whitePerbesar
Kepala Kanwil Kemenag Jawa Timur, Husnul Maram (tengah). Foto: Masruroh/Basra
ADVERTISEMENT
Suhu di Tanah Suci saat ini berkisar antara 42 hingga 50 derajat celsius. Cuaca ekstrem harus diwaspadai para jemaah haji agar tetap dapat khusuk menunaikan ibadah haji. Bahkan ada 2 benda yang wajib dipakai jemaah haji saat harus keluar dari penginapan, yakni kaus kaki dan alas kaki.
ADVERTISEMENT
"Suhunya 42 derajat celsius sampai 50 derajat celsius. Tolong jangan lupa memakai kaos kaki kalau keluar hotel ataupun Masjid Nabawi atau pun Masjidil Haram. Tolong jangan lupa memakai sandal atau sepatu," ujar Kepala Kanwil Kemenag Jawa Timur, Husnul Maram, saat ditemui Basra di Asrama Haji Embarkasi Surabaya (AHES), (23/5).
Husnul mengungkapkan jika jemaah haji tidak memakai alas kaki saat keluar penginapan di tengah teriknya panas akan mengakibatkan kaki jemaah haji terkelupas. Kaki yang terkelupas biasanya baru disadari oleh jemaah haji ketika sudah kembali ke penginapan.
"Baru terasa kalau sudah di hotel. Jadi sandal atau sepatu itu nomor satu yang perlu dipakai," imbuhnya.
Selain alas kaki yang tidak boleh dilepas para jemaah haji ketika keluar penginapan, hal lain yang perlu dilakukan adalah banyak minum air putih.
ADVERTISEMENT
"Minum yang banyak karena di sana derajatnya sangat tinggi ya. Apalagi air zamzam di sana juga cukup banyak. Karena ibadah haji ini berkaitan dengan pekerjaan fisik ya, sekitar 90 persen itu fisik. Jadi hal yang berkaitan dengan kesehatan itu perlu diperhatikan," jelasnya.
Husnul juga mengungkapkan jika selama di Tanah Suci jemaah haji akan mendapatkan makan tiga kali sehari.
"Sesungguhnya para anggota dewan kita menginginkan jemaah haji ini mendapat jatah makan hanya dua kali sehari tapi Menteri Agama tetap berjuang agar jemaah haji tetap mendapatkan jatah makan tiga kali sehari. Dan Alhamdulillah berhasil, walaupun untuk sarapan adanya nasi dan lauk pauk saja. Sedangkan yang makan siang dan makan malam itu menunya lebih lengkap," tutur Husnul.
ADVERTISEMENT