Konten Media Partner

Sukses Selenggarakan Medic Air Run, FK Unair Siap Gelar Half Marathon

27 Mei 2024 6:14 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Surabaya Medic Air Run 2024. Foto: Masruroh/Basra
zoom-in-whitePerbesar
Surabaya Medic Air Run 2024. Foto: Masruroh/Basra
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Fakultas Kedokteran (FK) Unair sukses menggelar Surabaya Medic Air Run 2024. Ini bisa dilihat dari antusiasme peserta event olahraga lari yang memasuki tahun kedua penyelenggaraannya.
ADVERTISEMENT
"Ini tahun kedua dan pesertanya meningkat dibandingkan tahun lalu. Dari sekitar 2000an peserta meningkat menjadi sekitar 3000an peserta," ujar Dekan FK Unair Prof Dr dr Budi Santoso SpOG (K), saat ditemui Basra usai gelaran Surabaya Medic Air Run 2024, (26/5).
Pangdam V/Brawijaya Mayjen TNI Rafael Granada Baay (kiri) bersama Dekan FK Unair Prof Dr dr Budi Santoso SpOG (K). Foto: Masruroh/Basra
Prof Budi melanjutkan, tingginya antusiasme masyarakat akan gelaran event olahraga lari tersebut mendorong pihaknya untuk nantinya menggelar olahraga lari maraton.
"Dulu kan di Surabaya ada gelaran Surabaya Marathon ya, tapi sekarang (Surabaya Marathon) sudah tidak ada lagi. Nah mungkin nanti kita bisa (menggelar Surabaya Marathon), mungkin dari yang half marathon dulu ya," terangnya.
Half marathon merupakan sebuah olahraga lari jarak jauh yang menempuh jarak 21,6 Km. Jarak tersebut separuhnya dari jarak lari full maraton 42,195 Km.
Sementara itu pada gelaran Surabaya Medic Air Run tahun ini terbagi dalam dua kategori jarak tempuh, yakni untuk panjang lintasan 5 kilometer dan 10 kilometer.
ADVERTISEMENT
Uniknya, lintasan yang dilewati para peserta ini mengelilingi sejumlah gedung heritage atau cagar budaya di Kota Surabaya. Seperti Monumen Kapal Selam, Tugu Bambu Runcing, Tunjungan Plaza, Siola, Grahadi, Balai Kota Surabaya, lalu kembali ke FK Unair.
"Event ini juga digelar sebagai rangkaian hari jadi kota Surabaya, jadi rute-rute yang dipilih yang cukup ikonik di Surabaya," imbuh Prof Budi.