Survei: Kelompok Usia 15-17 Tahun Miliki Tingkat Literasi Keuangan Terendah

Kegiatan literasi keuangan yang digelar di salah satu sekolah di Surabaya.

Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) 2024 menunjukkan bahwa kelompok usia 15-17 tahun memiliki tingkat literasi keuangan terendah. Padahal, penelitian menunjukkan bahwa anak-anak mulai memahami konsep keuangan sejak usia 6 tahun dan membentuk kebiasaan finansial permanen pada usia 7 tahun.

"Menyadari hal itu, kami tergerak membantu generasi muda lebih paham dan bijak dalam mengelola keuangan melalui program CERITA. Selain literasi keuangan, program ini juga menekankan pentingnya keuangan berkelanjutan dengan mendorong kepedulian sosial dan lingkungan," ujar Direktur Utama Permata Bank, Meliza M. Rusli, Senin (28/10).

Rusli melanjutkan, program CERITA (Cinta dan Edukasi daRI kiTA) dilakukan di lebih dari 22 kota di Indonesia. Di Surabaya, program ini digelar di Sekolah Dasar (SD) Proklamasi.

"Program ini bertujuan mendorong budaya menabung, meningkatkan literasi keuangan, dan peduli terhadap kelestarian lingkungan sejak dini. Lebih dari 600 karyawan kami berperan aktif sebagai Employee Volunteers (EVO) untuk memberikan pembelajaran bagi siswa/i dari TK hingga SMA, termasuk Sekolah Luar Biasa (SLB)," terangnya.

Rusli berharap program edukasi ini dapat mendorong siswa mengaplikasikan ilmu dalam keseharian mereka, serta memperluas pemahaman terhadap keuangan dan kepedulian lingkungan.

Dinas Pendidikan Kota Surabaya pun mengapresiasi gelaran program CERITA ini.

“Kami melihat upaya ini tepat dalam meningkatkan semangat anak-anak untuk menabung. Kami berharap upaya ini bisa bermanfaat dan menjadi bekal anak-anak sampai dewasa nanti," tutur Dra. Budiarti, Pengawas Sekolah Dasar Kecamatan Wonokromo, Dinas Pendidikan Surabaya.