Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Konten Media Partner
Tak Bisa Sembarangan Naikkan Berat Badan Anak, Ortu Harus Perhatikan Ini
16 Oktober 2024 8:37 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Kasus balita di Surabaya yang dicekoki baby sitter dengan obat penggemuk, cukup menghebohkan publik. Akibat peristiwa ini, si balita mengalami kegemukan dan kelebihan hormon steroid.
ADVERTISEMENT
dr. Christina Rusli, Sp. GK, Dokter Spesialis Gizi Klinik menuturkan jika kasus ini menjadi pelajaran berharga bagi para orang tua dalam pengasuhan anak. Berkaca dari kasus ini, orang tua perlu untuk lebih perhatian lagi ke anak.
"Meski ada pengasuh tapi pendampingan orang tua harus tetap ada. Anak-anak itu kan ada periode tumbuh kembangnya, nah orang tua harus perhatikan itu," tuturnya kepada Basra, (15/10).
Christina lantas menegaskan jika menaikkan berat badan anak tak bisa dilakukan sembarangan. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan orang tua, apalagi kondisi setiap anak berbeda.
"Nggak bisa sembarangan (mau menaikkan berat badan anak), perlu evaluasi dulu akan kondisi anak. Misalnya anak yang makannya banyak tapi badannya cenderung kurus, dan ini harus dievaluasi penyebabnya apa?" terangnya.
ADVERTISEMENT
Menurut Christina, tumbuh kembang anak terutama yang masih berusia bayi bisa dipantau melalui buku KIA (Kesehatan Ibu dan Anak) atau Kartu Menuju Sehat (KMS).
Kartu Menuju Sehat (KMS) adalah catatan grafik perkembangan anak yang diukur berdasarkan umur, berat badan, dan jenis kelamin.
Buku Kesehatan Ibu dan anak (Buku KIA) berisi informasi kesehatan untuk ibu , sejak masa hamil, saat melahirkan , masa nifas dan berlanjut untuk mencatat kesehatan bayi baru lahir sampai anak berusia 6 tahun.
"Bisa dipantau lewat itu, kemudian konsultasikan dengan pihak yang berkompeten terkait hal yang perlu dilakukan terhadap anak," pesannya.
Live Update
Pada 5 November 2024, jutaan warga Amerika Serikat memberikan suara mereka untuk memilih presiden selanjutnya. Tahun ini, capres dari partai Demokrat, Kamala Harris bersaing dengan capres partai Republik Donald Trump untuk memenangkan Gedung Putih.
Updated 6 November 2024, 8:38 WIB
Aktifkan Notifikasi Breaking News Ini