Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.94.0
Konten Media Partner
Tak Hanya Lansia, Usia Muda Juga Bisa Mengalami Katarak
13 Juni 2023 15:10 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Katarak adalah penyakit mata degenarif yang umumnya terjadi pada lansia. Semakin bertambah usia, lensa mata menjadi keruh dan buram. Namun saat ini katarak tak hanya dialami lansia, mereka yang berusia muda juga bisa mengalami katarak.
ADVERTISEMENT
"Penyebab utama katarak adalah usia karena (penyakit mata) degenarif ya. Biasanya di atas 50 tahun," ujar Dr. Evelyn Komaratih, dr., Sp.M(K) – Ketua Departemen Ilmu Kesehatan Mata Fakultas Kedokteran (FK) Unair saat ditemui Basra usai acara Inaugurasi Adjunt Professor Prof. Steve Aaron Arshinoff, MD, FRCSC dari University of Toronto, Canada, Selasa (13/6).
Sementara itu Dr. Nurwasis, dr., Sp.M(K), mantan kepala departemen (kadep)/staf pengajar ilmu kesehatan mata FK Unair mengungkapkan di Asia Tenggara termasuk Indonesia terjadinya katarak 15 tahun lebih awal dibanding orang-orang Eropa.
"Dan cenderung disertai glukoma. Itu ciri-ciri area," tukasnya.
Menurutnya warga yang tinggal di daerah tropis juga rentan mengalami katarak karena paparan sinar ultraviolet.
"Jadi behavior dan lingkungan juga berpengaruh," imbuhnya.
ADVERTISEMENT
Ada pun penanganan katarak dilakukan melalui operasi. Hanya saja di Indonesia operasi katarak dilakukan secara bertahap. Artinya dilakukan pada satu mata terlebih dahulu, sedangkan pada mata lainnya dilakukan menyusul beberapa minggu kemudian.
"SOP nya seperti itu di Indonesia. Apalagi masyarakat di Indonesia yang mengalami katarak juga mintanya seperti itu, satu mata dulu yang dioperasi. Setelah lihat progresnya baru mau melakukan operasi pada mata lainnya," jelas Nurwasis.
Prof Arshinoff sendiri, menurut Evelyn, membawa pembaharuan dalam teknik operasi katarak, yakni dilakukan secara bersamaan pada kedua mata.
"Bisa dilakukan secara bersamaan dengan kondisi-kondisi tertentu, hanya saja di Indonesia untuk saat ini SOP dari organisasi profesi dokter spesialis mata masih satu-satu dulu operasinya," tukasnya.
ADVERTISEMENT