Konten Media Partner

Tak Malu Kuliah Bareng Anak, Nur Kholis Raih Gelar Sarjana S1 di Usia 50 Tahun

24 September 2025 7:23 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-circle
more-vertical
Konten Media Partner
Tak Malu Kuliah Bareng Anak, Nur Kholis Raih Gelar Sarjana S1 di Usia 50 Tahun
Nur Kholis menempuh pendidikan S1 Keperawatan dan Profesi Ners di usia yang tak lagi muda, 50 tahun. #publisherstory #beritaanaksurabaya
BASRA (Berita Anak Surabaya)
Nur Kholis. Foto: Masruroh/Basra
zoom-in-whitePerbesar
Nur Kholis. Foto: Masruroh/Basra
ADVERTISEMENT
Bidang keperawatan terus berkembang dari waktu ke waktu. Hal ini menjadi salah satu faktor pendorong bagi Nur Kholis menempuh pendidikan S1 Keperawatan dan Profesi Ners di usia yang tak lagi muda, 50 tahun. Bahkan aktivitas kuliah Nur Kholis berbarengan dengan sang putra semata wayang yang juga menempuh pendidikan S1.
ADVERTISEMENT
"Saya dan putra saya kuliah di kampus dan jurusan yang berbeda. Tapi kita masuknya barengan. Jadi anak saya kuliah S1, di waktu yang bersamaan saya juga kuliah S1," tutur Nur Kholis usai prosesi wisuda di Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa), belum lama ini.
Memiliki aktivitas kuliah bersama sang putra tak membuat perawat di salah satu puskesmas di Surabaya ini merasa malu. Justru Nur Kholis semakin termotivasi untuk bisa menyelesaikan kuliahnya tepat waktu.
"Jadi kita lulus hampir berbarengan," tuturnya seraya tersenyum.
Sejak tahun 2023, Nur Kholis mengikuti program Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL) untuk meraih gelar S1 Keperawatan dan Profesi Ners di Unusa. Keputusan Nur Kholis untuk kembali kuliah di usia yang tak lagi muda dilatarbelakangi oleh perkembangan standar kompetensi perawat yang terus berevolusi.
ADVERTISEMENT
“Perawat ini kan kompetensinya selalu berkembang, ya. Dulu tahun 1994 saya lulus Sekolah Perawat Kesehatan, lalu diharuskan sekolah D3 Keperawatan. Saya lulus D3 tahun 2005,” ujar pria asal Krian, Sidoarjo ini.
Sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN) Nur Kholis juga merasa wajib meningkatkan kualifikasi. Hal ini juga sejalan dengan rencana kebijakan pemerintah di tahun 2026, di mana standar pelayanan keperawatan direncanakan mensyaratkan tenaga dengan kualifikasi minimal S1 Keperawatan.
Selama menjalani perkuliahan di Unusa, Nur Kholis bersyukur prosesnya berjalan lancar. Meski menjadi mahasiswa yang paling tua di kelasnya, Nur Kholis tak merasa canggung.
"Jangankan teman sekelas, dosennya ada yang usianya lebih muda dari saya. Tapi saya nggak merasa canggung ataupun risih ya, wong kita kan niatnya belajar. Teman dan dosen saya juga banyak membantu," ungkap Nur Kholis.
ADVERTISEMENT
Nur Kholis menilai program RPL di Unusa sangat mengakomodasi para pekerja seperti dirinya.
“Semuanya menyesuaikan dengan kami. Catatan dari kedinasan kami harus menyesuaikan dengan jadwal kerja di Puskesmas. Sehingga kegiatan belajar mengajar di kampus tidak sampai mengganggu pelayanan di puskesmas," tuturnya.
Kini gelar sarjana S1 terakhir berhasil direngkuh ayah satu putra ini. Ke depan Nur Kholis berharap masih bisa melanjutkan ke jenjang S2.
"Maunya sih ambil S2, tapi kita lihat nanti akan seperti apa," tukasnya.