Konten Media Partner

Takjubnya Desainer Muda Asal Aceh saat Ikut Fashion Show di Surabaya

30 Agustus 2024 9:27 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Raeny Monika, desainer muda asal Aceh saat tampil di Surabaya. Foto: Dok. SFP 2024
zoom-in-whitePerbesar
Raeny Monika, desainer muda asal Aceh saat tampil di Surabaya. Foto: Dok. SFP 2024
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Perhelatan Surabaya Fashion Parade (SFP) 2024 memang telah usai digelar akhir pekan kemarin. Namun gelaran fashion show terbesar di Surabaya ini memberikan kesan mendalam bagi desainer muda asal Aceh, Raeny Monika. Mengaku baru pertama kali tampil di panggung SFP, Raeny mengaku takjub.
ADVERTISEMENT
"Di luar ekspektasi saya ya. Ternyata acaranya cukup meriah, panggungnya mewah, desainer yang ikut juga banyak. Saya kaget sekaligus takjub," ujar Raeny kepada Basra, belum lama ini.
Raeny mengaku bersyukur bisa diberikan kesempatan untuk tampil dalam perhelatan fashion show terbesar di Indonesia Timur tersebut. Ini merupakan kali pertama ajang fashion show terbesar yang pernah diikuti Raeny.
"Pernah juga tampil di Jakarta, tapi tidak sebesar di Surabaya. Ini yang terbesar yang pernah saya ikuti. Saya bisa belajar banyak dari para desainer senior yang tampil," tutur perempuan berhijab ini.
Busana karya Raeny yang dikenakan model.
Bahkan saking takjubnya, Raeny memutuskan untuk tidak langsung kembali ke Aceh usai tampil di Surabaya. Raeny sendiri tampil di hari kedua perhelatan fashion show yang digelar selama 4 hari itu.
ADVERTISEMENT
"Saya di Surabaya sampai selesai SFP. Ingin lihat fashion show nya sampai hari terakhir karena ini kesempatan langka bagi saya," imbuhnya.
Di panggung SFP 2024, Raeny membawa belasan koleksi terbarunya yang menampilkan batik khas Aceh.
"Saya koleksi busana batik dadalipan dari Aceh Besar. Dadalipan adalah hewan lipan, yang mana yang dijadikan motif batik adalah bagian dada lipan. Motif dadalipan ini memiliki makna kehati-hatian," terang Raeny.
Raeny melanjutkan, selain bermakna kehati-hatian, dadalipan juga menyimpan keindahan tersendiri. Meski hewan ini terlihat menyeramkan namun ada keindahan di bagian dadanya.
"Jadi maknanya jangan pernah memandang atau menilai seseorang dari penampilan luarnya," pesan Raeny.
Meski menampilkan motif batik khas Aceh, namun Raeny menuturkan jika pada koleksinya kali ini tidak mengikuti pakem warna Aceh.
ADVERTISEMENT
"Aceh itu kan busananya dikenal dengan warna-warna cerah ya, seperti merah, hijau, kuning. Nah untuk koleksi saya kali ini pilihan warnanya lebih lembut, keluar dari pakem warna khas Aceh," jelasnya.
Untuk memberikan kenyamanan bagi si pemakai, Raeny memilih memakai bahan kian dobby dan shiffon Arab. Kain dobby adalah kain tenun yang memiliki ciri khas pola geometris kecil dan tekstur yang ekstra.
"Untuk potongan busana lebih ke blus Melayu karena Aceh kan memang masih tanah Melayu. Jadi tampilannya memang terlihat seperti baju kurung Melayu," pungkasnya.