Tangani 100 Kasus Kembar Siam, RSUD Dr Soetomo Usul Bikin Yayasan

Konten Media Partner
26 September 2019 18:07 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Dokter Agus Hariyanto SpA (K). Foto-foto : Masruroh/Basra
zoom-in-whitePerbesar
Dokter Agus Hariyanto SpA (K). Foto-foto : Masruroh/Basra
ADVERTISEMENT
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr Soetomo Surabaya selama ini menjadi rujukan penanganan bayi kembar siam dari berbagai wilayah di Indonesia. Hingga kini RSUD Dr Soetomo telah menangani sebanyak 100 operasi pemisahan kembar siam. Salah satunya pemisahan Akila dan Azila asal Kendari, Sulawesi Tenggara yang sukses, selamat, dan sehat.
ADVERTISEMENT
Berangkat dari jam terbang yang cukup tinggi tersebut, RSUD Dr Soetomo berencana membentuk yayasan khusus bayi kembar siam. Dengan adanya yayasan ini pihak rumah sakit berharap penanganan bayi kembar siam makin mudah.
"Indonesia sudah memiliki beberapa yayasan kemanusiaan pertolongan, diantaranya bibir sumbing, kelainan syaraf, dan masih banyak lagi. Tapi yayasan bayi kembar siam belum ada, apalagi kasus bayi kembar siam selama ini terjadi pada keluarga kurang mampu. Jadi kami mengusulkan dibentuknya yayasan kembar siam," kata dr Agus Hariyanto SpA (K) selaku Ketua Tim Kembar Siam RSUD dr Soetomo, kepada Basra, belum lama ini.
Dengan adanya yayasan kembar siam, nantinya pembiayaan bisa langsung ditanggung oleh pemerintah melalui BPJS. Yayasan nantinya juga memberikan wadah bagi para donatur dan relawan untuk berpartisipasi dalam penanganan kembar siam.
ADVERTISEMENT
"Kalau selama ini ada orang yang mau menyumbang tapi enggak bisa, karena tidak ada wadahnya. Kalau ke RS nanti dikira dana apa, malah bisa kena OTT (Operasi Tangkap Tangan,red) KPK nanti,” tukasnya.
Terkait pembentukan yayasan yang penanganannya nantinya akan mencakup seluruh Indonesia itu, pihak RSUD Dr. Soetomo telah meminta izin ke Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa hingga Menteri Kesehatan RI.
"Notaris sudah diurus, tim juga sudah siap, kami juga sudah berdiskusi dan konsolidasi dengan Pemprov dan Kemenkes. Nantinya yayasan ini resmi milik pemerintah sehingga pemerintah pusat bertanggungjawab dalam urusan keuangannya," jelasnya.
Dokter Agus juga mengungkapkan saat ini setelah Akila-Azila, sudah ada 3 kasus kembar siam yang dikonsultasikan ke RSUD Dr Soetomo. Masing-masing berasal dari Aceh, Denpasar, dan Nusa Tenggara Barat (NTB).
ADVERTISEMENT
"Dari analisis kami, hanya bayi kembar siam dari NTB yang masih memungkinkan untuk dipisahkan tapi kami masih menunggu usia mereka cukup dulu," imbuhnya.
Di Indonesia sendiri kasus bayi kembar siam terjadi pada 1 dari 50.000 hingga 100.000 kelahiran bayi. (Reporter : Masruroh / Editor : Windy Goestiana)