Konten Media Partner

Temui Massa Demonstran Asal Madura, Eri Cahyadi: Saya Ngurus Surabaya Mumet

21 Juni 2021 16:29 WIB
·
waktu baca 2 menit
clock
Diperbarui 13 Agustus 2021 14:05 WIB
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi saat menemui demonstran, Senin (21/6). Foto: Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi saat menemui demonstran, Senin (21/6). Foto: Istimewa
ADVERTISEMENT
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi akhirnya menemui ratusan warga asal Madura yang melakukan demonstrasi di Balai Kota Surabaya, Senin (21/6). Sebelum berbicara dengan demonstran, Eri mengajak mereka untuk bersalawat.
ADVERTISEMENT
Didampingi Danrem 084/Bhaskara Jaya, Brigjen TNI Herman Hidayat Eko Atmojo, dan Kapolrestabes Surabaya, Kombes Pol Jhonny Edison Isir, Eri berdiri di hadapan massa demonstran, yang terpisah pagar Balai Kota Surabaya.
“Sederek-sederek (saudara-saudara), ngapunten (mohon maaf), saya bingung kalau ditanya apakah saya mendiskriminasi warga Madura, padahal mertua saya, kakek saya itu Madura, saudara saya juga Madura,” ujar Eri.
Dalam kesempatan tersebut Eri lantas menjelaskan jika penyekatan dan swab antigen di Suramadu bukanlah kebijakannya, melainkan keputusan Forkopimda Jatim.
”Saya hanya menjalankan perintah Gubernur dan Forkopimda Jawa timur. Surabaya ini hanya diperbantukan untuk mengurangi dan mengatasi peningkatan COVID-19 di Bangkalan,” ungkap Eri.
Eri menegaskan, terkait permintaan demonstran yang ingin penyekatan dan swab antigen di Suramadu dihentikan, belum bisa mengabulkannya.
ADVERTISEMENT
“Keputusan ini akan dibicarakan terlebih dahulu dengan Bu Gubernur Jatim. Hari ini saya akan menemui dan mendiskusikan ini bersama Forkopimda Jatim. Fainsyaallah akan saya sampaikan aspirasi njenengan (Anda) ini hari ini juga,” terang Eri.
Eri juga mengungkapkan jika pihaknya menerima dua surat, dari Pemerintah Provinsi Jatim dan Bupati Bangkalan yang minta bantuan tenaga swab.
”Saya tunjukkan suratnya. Jadi Surabaya gak ada yang nutupin. Saya ngurus Surabaya mumet (pusing). Saya berharap kalau semua ada kebijakan di Bangkalan. Bukan Surabaya mengadakan sendiri,” tegas Eri.
Massa demonstran pun mengapresiasi upaya Eri yang mau menemui mereka dan berharap tuntutan mereka dapat dipenuhi.
“Seharusnya penanganan dimaksimalkan di tiga kecamatan yang ada di Bangkalan yang jadi zona hitam. Bukan setiap hari kita harus dites swab, disogrok-sogrok hidungnya, lama-lama kita mati karena infeksi,” kata korlap massa Ahmad Annur.
ADVERTISEMENT
Ratusan warga yang berasal dari Madura dan mengatasnamakan Koalisi Masyarakat Madura itu mendatangi Balai Kota Surabaya. Mereka menuntut Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi untuk menghentikan penyekatan dan swab antigen di Suramadu.