Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.100.5
24 Ramadhan 1446 HSenin, 24 Maret 2025
Jakarta
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Konten Media Partner
Temukan Popok dan Kasur di Sungai, Eri Cahyadi: Orang Surabaya Susah Dinasehati
22 Maret 2025 12:20 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
ADVERTISEMENT
Dalam momen peringatan Hari Air Sedunia yang diperingati setiap tanggal 22 Maret, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengajak masyarakat untuk menjaga kualitas air dengan tidak membuang sampah sembarang di aliran sungai.
ADVERTISEMENT
Eri menekankan pentingnya perilaku sadar lingkungan dengan tidak membuang sampah pada aliran sungai. Eri juga mengajak warga Surabaya untuk penghemat penggunaan air.
"Saya berharap ketika ada air yang bisa dimanfaatkan kembali, maka dapat melakukan pemanfaatan air. Salah satunya adalah ketika air itu dibuang dari rumah, maka bisa dimanfaatkan kembali untuk melakukan penyiraman," ujar Eri, Sabtu (22/3).
Menurut Eri, masih banyak masyarakat membuang sampah yang berpotensi tinggi merusak kualitas air sungai Surabaya. Di mana, air sungai tersebut menjadi air baku dari PDAM Surya Sembada.
"Masih saya temukan kasur, popok dan sampah lainnya yang dibuang ke sungai, orang Surabaya susah untuk dinasehati. Tidak hanya satu dua kali saya temukan hal seperti itu," paparnya.
ADVERTISEMENT
Ia berharap, peringatan Hari Air Sedunia 2025 ini, dapat menjadi sarana edukasi kepada masyarakat untuk lebih menjaga kualitas air.
Sementara itu, aktivis lingkungan hidup Prigi Arisandi mengatakan, pihaknya masih banyak menemukan pabrik maupun masyarakat yang membuang limbah pada dini hari, sehingga tidak terjangkau dari pengecekan rutin pihak DLH.
"3 ton tinja dibuang di Kali Surabaya. Tak hanya itu, limbah pabrik juga dibuang di sana terlebih di saat sepertiga malam yang mungkin tidak terjangkau dari patroli yang dilakukan DLH," kata Prigi.
Ada pun Pakar Lingkungan Hidup ITS Prof Joni Hermana menyarankan bagi PDAM dan Pemkot Surabaya untuk peningkatkan sistem pemantauan kualitas air menggunakan sensor otomatis untuk mendeteksi pencemaran secara real-time. Selain itu, penguatan program edukasi dan kampanye kesadaran publik yang melibatkan mahasiswa, komunitas hingga sekolah harus terus dilakukan.
ADVERTISEMENT
"Langkah lainnya adalah penegakan regulasi ketat, hal ini mencakup pengawasan dan penegakan hukum terhadap industri dan rumah tangga yang membuang sampah sembarangan, serta penerapan sanksi yang lebih tegas bagi pelanggar," tegasnya.