Tenun Gedog Asal Tuban Melenggang di Paris Fashion Week 2022

Konten Media Partner
27 Januari 2022 12:06 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
5 dari 10 busana Tenun Gedog asal Tuban ini akan tampil di perhelatan Paris Fashion Week 2022 Maret mendatang. Busana tersebut merupakan karya dari siswa LaSalle College Surabaya. Foto-foto: Masruroh/Basra
zoom-in-whitePerbesar
5 dari 10 busana Tenun Gedog asal Tuban ini akan tampil di perhelatan Paris Fashion Week 2022 Maret mendatang. Busana tersebut merupakan karya dari siswa LaSalle College Surabaya. Foto-foto: Masruroh/Basra
ADVERTISEMENT
Kain Nusantara akan unjuk gigi di perhelatan Paris Fashion Week 2022 Maret mendatang. Tenun Gedog khas Tuban menjadi kain Nusantara pilihan para siswa program fashion design LaSalle College Surabaya untuk tampil di panggung runway Paris Fashion Week 2022.
ADVERTISEMENT
10 siswa fashion design LaSalle College Surabaya akan mempersembahkan hasil desainnya dalam kategori ready to wear. Tema yang digunakan dalam 10 karya tersebut adalah Indonesian Folkore, yaitu cerita rakyat Indonesia. Angel Wina (20) misalnya. Angel akan menampilkan sosok Ken Dedes.
"Aku menampilkan sosok Ken Dedes yang merupakan Ratu pertama dari Kerajaan Singosari. Di zamannya, Ken Dedes menjadi ratu tercantik yang digilai banyak kaum pria," jelas Angel kepada Basra, Kamis (27/1).
Tokoh Ken Dedes ini kemudian menginspirasi Angel untuk membuat look busana yang feminim dan cantik.
Angel membuat bustier dress dengan look feminim untuk merepresentasikan sosok Ken Dedes yang cantik dan anggun. Dress ini menonjolkan siluet seorang perempuan. Pada bagian atas Angel memakai Tenun Gedog Tuban.
Bustier dress dengan look feminim untuk merepresentasikan sosok Ken Dedes (model paling depan).
Angel juga menambahkan aksen sleeve rajut dengan gabungan beberapa warna earth tone untuk membuat bagian lengan lebih bervariasi.
ADVERTISEMENT
Sleeve rajut tersebut disusun mulai setengah lengan atas hingga menutupi sebagian telapak tangan. Sleeve ini sengaja dibuat untuk memberikan sentuhan yang unik dan berbeda.
"Untuk menambah kesan feminim di bagian bawah, saya mengombinasikan rok dengan kain berbahan tile. Sehingga, siluet kaki lebih kelihatan dan jenjang," imbuh Angel.
Sementara itu salah satu dosen LaSalle College Surabaya Patrick SML mengungkapkan, dipilihnya tema tokoh mitologi dalam cerita rakyat Indonesia, bertujuan agar para desainer muda ini dapat membawa budaya Indonesia ke kancah internasional.
"Saya ingin mengampanyekan kebudayaan Indonesia lewat ajang fashion internasional. Paris Fashion Week ini menurut saya adalah wadah yang tepat. Bisa mengajak para siswa LaSalle untuk unjuk bakat sekaligus mengenalkan budaya Indonesia supaya bisa dinikmati masyarakat internasional," jelas Patrick.
ADVERTISEMENT
Patrick lantas menuturkan, konsep mitologi tokoh cerita rakyat Indonesia direpresentasikan melalui kain wastra Nusantara yakni Tenun Gedog dari Tuban. Melalui Tenun Gedog ini, Patrick berharap budaya Indonesia bisa makin dikenal.
"Sebagai upaya untuk memperkaya dan menonjolkan budaya Indonesia yang disampaikan, para siswa diminta untuk menggunakan Tenun Gedog di setiap tampilan koleksinya," tukasnya.
Tenun Gedog sendiri merupakan salah satu kain tradisional Indonesia yang berasal dari Tuban. Keistimewaan kain ini adalah dari cara pembuatannya. Tenun Gedog dibuat atau ditenun menggunakan tangan, sehingga setiap helai kain memiliki nilai yang berharga.