Konten Media Partner

Terapi Ini Terbukti Bisa Tingkatkan Kualitas Hidup Anak Penderita Kanker

18 Februari 2025 7:09 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Assakinah Siscahyaningsih. Foto: Humas Untag
zoom-in-whitePerbesar
Assakinah Siscahyaningsih. Foto: Humas Untag
ADVERTISEMENT
Mahasiswi Program Studi Psikologi Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Surabaya, Assakinah Siscahyaningsih, berhasil menyelesaikan skripsi berjudul “Efektivitas Play-Based Occupational Therapy dalam Meningkatkan Quality of Life pada Anak Penderita Kanker.”
ADVERTISEMENT
Penelitian ini menawarkan pendekatan inovatif untuk meningkatkan kualitas hidup anak penderita kanker. Sasa, sapaan akrab Assakinah, mengungkapkan bahwa pemilihan topik skripsinya tidak terlepas dari pengalaman pribadinya saat mengikuti kegiatan pengabdian masyarakat di Yayasan Kanker Indonesia Cabang Surabaya pada semester lima lalu.
"Saat mengikuti kegiatan tersebut, saya terinspirasi untuk menciptakan program yang inovatif dan bermanfaat bagi penderita kanker. Setelah melakukan observasi dan wawancara, saya menemukan bahwa banyak anak penderita kanker yang sering merasa lelah dan sedih akibat menjalani terapi pengobatan rutin," ujar Sasa, Selasa (18/2).
"Saya pun tergerak untuk mencari solusi yang dapat meningkatkan kualitas hidup mereka," sambung mahasiswi yang berhasil menyelesaikan program Sarjananya dalam waktu 3,5 tahun itu.
Play-Based Occupational Therapy (PBOT) atau Terapi Okupasi Berbasis Permainan adalah metode terapi yang memanfaatkan berbagai jenis permainan untuk membantu pasien dalam mengasah keterampilan hidup. Berbagai jenis permainan digunakan Sasa dalam terapi ini, antara lain mainan perkakas, rubik, dan estafet bola emoji. Sasa juga memanfaatkan alat bantu seperti pop-up book, pohon harapan, dan bola untuk memperkuat efek terapi.
ADVERTISEMENT
Terapi ini efektif dalam meningkatkan rasa percaya diri, mengurangi kecemasan, serta mendukung perkembangan aktivitas sehari-hari.
Pada hasil penelitiannya, Sasa membuktikan bahwa terapi ini mampu secara signifikan meningkatkan kualitas hidup anak-anak penderita kanker.
"Subjek penelitian saya sebagian besar adalah anak-anak yang menderita leukemia, jenis kanker darah yang umum terjadi pada anak-anak. Melalui penelitian ini, saya ingin menunjukkan bahwa terapi berbasis permainan bisa memberikan dampak positif pada kualitas hidup mereka, terutama dalam menghadapi tantangan berat selama perawatan, seperti pembuatan pohon harapan di mana anak-anak tersebut menuliskan catatan kecil yang digantungkan pada pohon harapan yang mengingatkan dan memotivasi mereka untuk bisa meraih impian harus sembuh," terangnya.
Sasa juga menyampaikan rasa syukurnya atas keberhasilan menyelesaikan skripsi ini.
ADVERTISEMENT
"Prosesnya tidak mudah, tetapi saya merasa puas karena dapat berkontribusi kepada masyarakat, terutama bagi anak-anak penderita kanker. Selain itu, lulus dengan IPK 3,78 menjadi pencapaian yang membanggakan, karena semua usaha dan kerja keras selama ini akhirnya membuahkan hasil yang memuaskan," ungkapnya.
Assakinah Siscahyaningsih dijadwalkan akan diwisuda pada 22 Februari 2025. Sasa berharap hasil penelitiannya dapat bermanfaat bagi banyak orang.
"Semoga skripsi ini dapat menjadi referensi yang berguna bagi para pendamping anak-anak kanker di seluruh dunia, dalam upaya meningkatkan kualitas hidup mereka yang seringkali terabaikan selama menjalani perawatan," tutupnya.