Terapi Obat Kanker Payudara Bisa Picu Polip Rahim

Konten Media Partner
13 Desember 2023 7:53 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Terapi Obat Kanker Payudara Bisa Picu Polip Rahim
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Pertanyaan:
Halo dok, saya Mia di Surabaya. Usia saya 31 tahun. Saya ingin bertanya tentang terapi pengobatan kanker payudara bisa menyebabkan polip rahim, apakah itu benar dok? Terima kasih atas jawabannya.
ADVERTISEMENT
Jawaban:
Halo Mia, terima kasih pertanyaannya. Polip rahim adalah pertumbuhan jaringan yang tidak normal di lapisan dinding rahim (endometrium). Meski umumnya bersifat jinak, sebagian kecil polip rahim juga dapat berkembang menjadi ganas.
Polip rahim dapat dialami oleh setiap wanita. Akan tetapi, kondisi ini lebih sering dialami oleh wanita usia di atas 35 tahun.
Penyebab polip rahim belum diketahui secara pasti. Akan tetapi, kondisi ini erat kaitannya dengan perubahan kadar hormon estrogen. Selain itu, ada sejumlah kondisi yang diduga meningkatkan risiko terjadinya polip rahim, salah satunya adalah mengkonsumsi tamoxifen yang banyak dikonsumsi pasien kanker payudara.
Tamoxifen dapat menghambat apoptosis sehingga lapisan dinding rahim menebal secara berlebihan dan menimbulkan polip rahim.
Tamoxifen itu bisa menyebabkan penebalan endometrium (dinding rahim). Jadi tamoxifen itu bagi pasien kanker payudara memang bagus, tapi bisa menyebabkan pra kanker endometrium termasuk polip endometrium. Polip endometrium ini termasuk golongan pra kanker endometrium.
ADVERTISEMENT
Nah, makanya orang mengkonsumsi tamoxifen harus rutin USG transvaginal untuk mengetahui apakah dinding rahimnya menebal atau tidak, apakah haidnya lama atau tidak, apakah haidnya banyak atau tidak.
Kalau ternyata dinding rahimnya menebal dan jadwal haidnya kacau, maka perlu dilakukan tindakan patologi anatomi untuk ngecek apakah ada polip ataukah ada prakanker endometrium.
Narasumber:
dr.Primandono S Perbowo Sp.OG Subsp Onk (K), Dokter Spesialis Onkologi Kandungan Adi Husada Cancer Center