Konten Media Partner

Terapi Tidur Tengkurap 12 Jam, Bantu Pulihkan Paru-paru Pasien COVID-19

4 Januari 2021 15:32 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Terapi dengan cara tidur tengkurap untuk memulihkan organ paru-paru. Foto-foto: Dok.pribadi
zoom-in-whitePerbesar
Terapi dengan cara tidur tengkurap untuk memulihkan organ paru-paru. Foto-foto: Dok.pribadi
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Paru-paru menjadi organ yang paling terdampak akibat virus corona (COVID-19). Pasalnya, virus ini mampu membuat paru-paru kehilangan fungsinya, rusak, hingga menyebabkan kematian.
ADVERTISEMENT
Dimana, gejala awal saat COVID-19 menyerang paru-paru adalah sesak nafas. Paru-paru yang terserang virus corona akan menghasilkan banyak cairan, dan dapat menghambat respirasi udara. 
Dr Christrijogo Sumartono W, dr SpAn KAR, KIC, menuturkan, jika seseorang terkonfirmasi positif COVID-19, biasanya di organ paru-parunya akan mengalami pneumonia.
"Salah satunya kalau kita rontgen mengalami pneumonia atau radang paru-paru. Dimana pneumonia ini khas dengan butiran atau bercak putih di paru-paru. Hal itu akan merangsang paru-paru untuk mengeluarkan slime (lendir) yang lengket di tenggorokan sehingga merangsang batuk," tutur Dr Chris ketika dihubungi Basra, Senin (4/1).
Untuk memperbaiki kondisi paru-paru yang sudah rusak akibat COVID-19, Dokter senior di RS Lapangan Indrapura Surabaya ini menganjurkan pasien atau para penyitas untuk melakukan terapi dengan cara tidur tengkurap.
Menurutnya, terapi ini berfungsi untuk mengaktifkan paru-paru bagian belakang, drainase cairan yang ada di dalam paru-paru, hingga sebagai latihan pernapasan.
ADVERTISEMENT
"Jadi paru-paru itu diistirhatkan dengan cara pasien tidur tengkurap. Selanjutnya, pertengahan antara dada dan perut itu diganjal bantal," jelas Dr Chris.
Namun pada pasien yang kelebihan berat badan dan susah untuk melakukan hal tersebut, Dr Chris mengimbau agar pasien melakukan gerakan awal dengan cara tidur miring terlebih dahulu.
"Setelah pasien sudah berada di posisi yang pas, atau agak setengah tengkurap, itu bisa diganjal bantal pada pertengahan antara dada dan perut lalu lanjut tengkurap. Jadi untuk melakukan gerakan ini memang harus berlatih," tambahnya.
Sementara terkait posisi tangan saat melakukan tidur tengkurap, dokter spesialis anestesi RSUD Dr Soetomo Surabaya ini mengatakan jika posisi tangan bisa untuk mengganjal kepala atau berada di samping badan.
ADVERTISEMENT
"Untuk durasi waktunya itu bisa 12 - 16 jam. Minimal 12 jam. Kalau sudah lebih dari 12 jam, dan pasien bisa tidur dengan nyenyak dalam posisi tersebut, biasanya paru-parunya akan cepat pulih atau balik pasca mengalami COVID-19," pungkasnya.