Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.97.0
Konten Media Partner
Terbuat dari Kapas Coklat, Batik Dodot Iro Tuban Lebih Tua dari Batik Majapahit
2 Oktober 2023 17:00 WIB
·
waktu baca 3 menit![Foto-foto: Humas Pemprov JatimJatim](https://blue.kumparan.com/image/upload/fl_progressive,fl_lossy,c_fill,q_auto:best,w_640/v1634025439/01hbqwxt0xve1s2hvg1qa5jrdy.jpg)
ADVERTISEMENT
Jatim memiliki banyak sekali batik khas yang tersebar di kabupaten/kota. Mulai dari Tuban, Banyuwangi, Madura, Ponorogo, Tulungagung, Trenggalek, Mojokerto, Pacitan, Sidoarjo, Bojonegoro, Jember dan sebagainya. Semua memiliki batik khas yang berkualitas dan menarik.
ADVERTISEMENT
“Dari ujung barat Jatim sampai ujung timur, semua punya batik khas dengan motif yang khas dan tidak bisa ditemui di daerah lain,” kata Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Senin (2/10).
Batik Dodot Iro asal Tuban misalnya. Khofifah pernah membawa batik ini saat misi dagang dan investasi di Banten bulan September lalu.
Batik Dodot Iro adalah batik khas Kabupaten Tuban yang menjadi salah satu batik tertua. Batik ini cukup kaku dan tebal ketika dilihat kasat mata, namun ketika digunakan terasa sangat dingin karena terbuat dari 100 persen kapas coklat asli.
“Saya kurang tahu di Indonesia di mana lagi bisa ditemukan kapas coklat ini selain di Tuban. Tapi tanaman ini sangat mudah ditanam, bahkan bisa tumbuh di polybag dan tiga bulan sudah bisa dipetik dan kemudian dipintal menjadi benang untuk kemudian di tenun,” katanya.
ADVERTISEMENT
Proses pembuatan batiknya pun cukup membuat terkesima. Ia menuturkan bahwa para anak-anak muda di Desa Margorejo dan Desa Kedungrejo Kecamatan Kerek, Tuban, tidak lagi membuat batik dengan lukisan tetap. Melainkan mereka melukis sesuai imajinasi yang mereka miliki saat itu.
“Batik ini bukan sembarang batik. Karena nilai sejarahnya, batik Tuban ternyata lebih tua dari batik Majapahit. Batik Majapahit adalah referensi dari Batik Solo dan Jogja. Pun penggunaan warna pada batik ini juga masih alami seperti indigo, kayu dan lain sebagainya,” jelasnya.
“Inilah yang menjadikan nilai keunggulan komparatif dan kompetitif bagi Jawa Timur khususnya Tuban,” imbuhnya.
Di momen Hari Batik Nasional yang jatuh pada tanggal 2 Oktober, Khofifah mengajak masyarakat untuk melestarikan dan mempromosikan batik khas daerahnya masing-masing.
ADVERTISEMENT
Menurut Khofifah, cara paling sederhana melestarikan dan mempromosikan batik adalah dengan bangga memakai batik itu sendiri.
"Dengan demikian kita telah berkontribusi dalam membangkitkan industri batik di Jatim. Hal ini selaras dengan tema Hari Batik Nasional 2023 yakni Batik Bangkit," ujarnya.
“Tema Batik Bangkit, seyogyanya menjadi semangat yang sama seperti tema Hari Jadi Ke-78 Provinsi Jatim yakni Jatim Bangkit Terus Melaju. Di mana dalam tema tersebut terkandung semangat untuk bergotong royong membuat Jatim kembali bangkit dan terus melaju usai pandemi,” sambungnya.
Khofifah juga terus mendorong promosi batik dari Jatim melalui banyak cara. Salah satunya mempromosikan batik Jatim saat menggelar misi dagang dan investasi di berbagai provinsi di Indonesia.
Khofifah pun turut mengajak pengrajin dan masyarakat untuk meningkatkan nilai tambah batik lokal khas Jatim. Misalnya memilih batik sebagai souvenir pada acara-acara penting.
ADVERTISEMENT
"Bisa berupa tas, dompet maupun pernak-pernik lainnya. Mari sama sama kita lestarikan dan promosikan batik khas Jatim," katanya.
Hal ini juga telah dilakukan oleh Pemprov Jatim ketika ada acara-acara kenegaraan di Gedung Negara Grahadi. Souvenir yang diberikan kepada tamu berupa tas batik, dompet batik, dan aneka olahan batik lainnya.
“Dengan cara ini, kami berharap bisa meningkatkan nilai batik lokal Jatim hingga di mata dunia,” pungkasnya.