Konten Media Partner

Tes Pendengaran Anak Bisa Dimulai Saat Usia 2 Hari

19 Oktober 2020 12:32 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
dr. Dini, SpA, dokter spesialis anak RSIA Kendangsari Surabaya, menuturkan tes pendengaran anak bisa dimulai saat usia 2 hari. 
zoom-in-whitePerbesar
dr. Dini, SpA, dokter spesialis anak RSIA Kendangsari Surabaya, menuturkan tes pendengaran anak bisa dimulai saat usia 2 hari. 
ADVERTISEMENT
Gangguan pendengaran pada anak-anak memiliki dampak buruk pada tumbuh kembangnya, khususnya dalam komunikasi.
ADVERTISEMENT
Bayi baru lahir umumnya sudah bisa mendengar dan mengenali suara. Sehingga tes pendengaran anak sudah bisa dilakukan saat usia 2 hari kelahirannya.
Tujuan skrining dengan tes pendengaran anak adalah sebagai bentuk deteksi dini gangguan pendengaran, sebab 1 dari 1.000 kelahiran bayi mengalami gangguan pendengaran, meski tidak ada riwayat ketulian pada keluarga.
"Kemampuan anak berbicara sangat dipengaruhi oleh sistem pendengarannya. Jika pendengarannya terganggu otomatis nantinya kemampuan dia dalam berbicara juga tidak optimal," ujar dr. Dini, SpA, dokter spesialis anak RSIA Kendangsari Surabaya, dalam Online Talk 'Skrining Pendengaran Anak, Tren Atau Kebutuhan?', Senin (19/10).
Skrining pendengaran, kata dr. Dini, sebaiknya dilakukan sejak bayi baru lahir. Ini bertujuan untuk deteksi dan intervensi dini agar tumbuh kembang bayi dapat optimal.
ADVERTISEMENT
"Tes pendengaran pada bayi dapat dilakukan sejak bayi berusia 2 hari atau paling lambat saat usianya 1 bulan. Hal ini bertujuan untuk mengetahui apakah indra pendengaran bayi berfungsi normal atau mengalami gangguan," jelas dr. Dini.
Bayi baru lahir penting dilakukan skrining pendengaran, terutama bayi-bayi berisiko tinggi seperti bayi lahir prematur, bayi lahir dengan APGAR score rendah, bayi dengan berat badan lahir rendah (BBLR), bayi dengan riwayat infeksi TORCH, dan lain-lain,
Apabila ditemukan gangguan pendengaran pada bayi, maka dokter dapat segera mengambil tindakan penanganan.
dr. Dini menegaskan, semakin cepat gangguan pendengaran pada bayi terdeteksi, maka semakin besar peluangnya untuk bisa diatasi. Dengan demikian, kemampuan mendengar dan komunikasinya dapat berkembang optimal.
ADVERTISEMENT
Menjaga kebersihan telinga juga penting untuk selalu dipelihara guna mencegah berbagai penyakit akibat infeksi. Namun dr. Dini menuturkan membersihkan telinga sebaiknya hanya dilakukan di bagian luar (daun telinga).
"Enggak perlu sampai yang ke dalam, telinga sudah punya 'sapu' yang bisa membersihkan dirinya sendiri," pungkasnya.