Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten Media Partner
Tiga Penyebab Terbanyak Kasus Kematian Bayi Baru Lahir di Indonesia
21 September 2022 9:42 WIB
·
waktu baca 2 menit
ADVERTISEMENT
Masalah pernapasan umum dialami beberapa bayi lahir. Bahkan kesulitan bernapas pada bayi baru lahir menjadi salah satu kasus terbanyak yang menyebabkan kematian pada bayi baru lahir.
ADVERTISEMENT
"Istilahnya kalau 10 kejadian terbanyak (penyebab kematian pada bayi baru lahir), pertama adalah kesulitan napas bayi baru lahir. Kedua bayi lahir prematur dan ketiga adalah infeksi," ujar Dr. Risa Etika, dr., Sp.A(K) - Kepala Divisi Neonatologi Departemen Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Unair, saat ditemui disela acara Adjunct Professor Inauguration Departemen Ilmu Kesehatan Anak, Prof Cheah Fook Choe, FASc, MD., PhD, Selasa (20/9).
Menurut Risa, angka kesakitan maupun kematian bayi baru lahir di Indonesia masih cukup tinggi. Pasalnya bayi yang baru lahir masih memerlukan adaptasi.
"Bayi yang lahir normal saja masih rentan dan butuh adaptasi apalagi bayi yang lahir prematur," tukasnya.
Konsep 1000 hari pertama kehidupan, lanjut Risa, menjadi upaya yang cukup bagus untuk mencegah angka kesakitan maupun kematian pada bayi baru lahir.
ADVERTISEMENT
Masa 1000 hari pertama kehidupan dimulai sejak masa kehamilan (270 hari) sampai dengan anak berusia 2 tahun (730 hari).
"Konsep 1.000 hari pertama kelahiran itu kan sudah bagus ya dan harus diikuti ibu hamil supaya kelak melahirkan sehat dan janin selamat serta sehat," tandasnya.
Sebagai upaya menimalisir angka kesakitan dan kematian pada bayi baru lahir, FK Unair pun mengundang Prof Cheah Fook Choe, FASc, MD., PhD dari Universitas Kebangsaan Malaysia.
"Makanya dihadirkan Prof Cheah Fook Choe dengan tujuan nantinya memperbaiki angka kesakitan dan kematian bayi baru lahir yang memang masih cukup tinggi di Indonesia," tukas Risa.
Dalam kesempatan tersebut Prof Cheah Fook Choe mengungkapkan jika kelahiran prematur menjadi penyebab tertinggi kematian bayi baru lahir di Malaysia.
ADVERTISEMENT
"Isu saat ini (di Malaysia) adalah kita menyelamatkan bayi prematur. Bayi prematur yang meninggal itu biasanya ada infeksi. Itu yang coba kita bantu," ujarnya.
Sementara itu Dekan FK Unair Prof Dr Budi Santoso dr Sp OG (K) menuturkan Prof Cheah Fook Choe merupakan seorang ahli pediatric dengan sub spesialis neunatus yaitu sub spesialisasi penanganan bayi-bayi berat badan rendah maupun prematur.
"Tugas dari Adjunct Professor (guru besar dari mitra luar negeri) adalah pertama memberikan lecture kepada mahasiswa kita, S1, kemudian spesialis dengan bidangnya. Kedua, harus melakukan riset kolaborasi, publikasi kolaborasi. Ketiga, menjadi promotor program. Diharapkan dengan kehadiran Adjunct Professor ini ke depan FK Unair bisa berbicara lebih banyak di kancah internasional," ungkapnya.
ADVERTISEMENT