Tips Atasi Masalah Kulit yang Muncul Akibat Terapi Radiasi pada Pasien Kanker

Ilustrasi peradangan kulit.

Radioterapi atau terapi radiasi merupakan salah satu langkah pengobatan yang dilakukan untuk menangani kanker. Untuk menghancurkan sel kanker, radioterapi perlu dilakukan berkali-kali bahkan dalam jangka waktu yang panjang.

Diungkapkan dr Ulinta Purwati Pasaribu, Sp.Rad., Sp. Onk. Rad (K), Dokter Spesialis Onkologi Radiasi Adi Husada Cancer Center (AHCC) Surabaya, paparan radiasi secara terus-menerus bisa menyebabkan peradangan pada kulit.

"Masalah kulit akan muncul setelah beberapa kali radiasi. Misalnya adanya perubahan warna kulit, seperti kemerahan," kata dr Ulin saat ditemui Basra disela seminar 'Pengaturan Gizi Seimbang Pada Pasien Kanker, Perlukah Diet Tertentu?" yang digelar AHCC berkolaborasi dengan RS Premier Surabaya, akhir pekan kemarin.

dr Ulinta Purwati Pasaribu, Sp.Rad., Sp. Onk. Rad (K), Dokter Spesialis Onkologi Radiasi Adi Husada Cancer Center (AHCC) Surabaya (kiri). Foto: Masruroh/Basra

"Biasanya masalah kulit yang muncul masih berada pada grade 1 dan 2, artinya tidak begitu parah," sambungnya.

Dikatakan Ulin jika terapi radiasi harus dijalani pasien hampir setiap hari, biasanya 5 kali dalam seminggu. Nah, kerusakan kulit akibat terapi radiasi baru akan muncul saat radiasi yang kelima.

Untuk mengatasi efek samping radioterapi pada kulit, Ulin lantas memberikan sejumlah tips. Pertama, pakai sabun bayi untuk mandi selama menjalani terapi radiasi.

"Sabun bayi bisa menjaga kelembaban kulit. Jadi selama menjalani terapi radiasi, pakai sabun bayi saat mandi," ujarnya.

Tips lainnya adalah hindari menggunakan pakaian ketat atau bertekstur kasar yang bisa mengiritasi bagian kulit yang meradang.

"Misalnya tidak memakai BH yang ketat ya," imbuhnya.

Meski terapi radiasi menimbulkan efek samping pada kulit, namun pasien kanker tak perlu risau. Pasalnya 4 minggu setelah menjalani terapi radiasi, kulit akan berangsur kembali normal.

"4 minggu setelah radiasi akan balik normal," tandasnya.