Tren Hunian yang Disukai Gen Z, Berkonsep Rumah Pintar

Nabila Nadia Hanum, Manager Operasional PT Chalidana Grup.

Generasi muda khususnya Gen Z dan milenial, kini menjadi pangsa pasar yang kian dominan dalam industri properti. Karakteristik dan preferensi mereka yang unik mendorong para pengembang untuk menyesuaikan pendekatan dalam merancang dan memasarkan produk hunian.

Gen Z misalnya. Sebagai generasi yang tumbuh di era digital, Gen Z memiliki preferensi unik dalam memilih rumah, dipengaruhi oleh gaya hidup digital, kesadaran lingkungan, dan kebutuhan akan fleksibilitas. Konsep hunian ini disebut juga dengan smart home atau rumah pintar.

Contoh fasilitas yang sesuai dengan konsep hunian ini antara lain kamera CCTV, smart door lock, pengaturan pencahayaan otomatis, dan lain sebagainya.

"Rumah pintar ialah rumah dengan segala kemudahan di dalamnya. Dapat memenuhi kebutuhan sehari-hari hanya dalam waktu singkat dan jarak yang dekat ke mana pun," ungkap Nabila Nadia Hanum, Manager Operasional PT Chalidana Grup, Senin (5/5).

Nabila melanjutkan kedekatan lokasi hunian dengan fasilitas-fasilitas tersebut akan menjadi prioritas utama Gen Z. Termasuk kedekatan dari tempat bekerja akan menjadi pertimbangan penting bagi Gen Z saat memilih hunian.

Diakui Nabila, saat ini generasi muda seperti Gen Z maupun milenial mendominasi pangsa pasar properti milik Chalidana Grup.

"Hampir 90 persen peminat atau warga yang sudah memilih hunian di semua project hunian kami adalah millenial," tukasnya.

Nabila menuturkan, mengingat potensi pasarnya yang cukup besar, pihaknya terus berupaya menghadirkan hunian yang diminati kalangan muda.

"Kami memperhatikan efisiensi dan kenyamanan seperti dilengkapinya smart home yang memungkinkan otomatisasi seperti mengatur pencahayaan, suhu ruangan, hingga jadwal perangkat elektronik. Ini memudahkan hidup yang serba cepat dan multitasking, khas generasi muda," terangnya.

"Jarak yang dekat dengan mana pun memungkinkan penghuni menjangkau segala kebutuhan lebih cepat dan hemat waktu serta hemat biaya," sambung Nabila.