Konten Media Partner

Tren Kecantikan di Indonesia Berkembang Pesat Imbas Pengaruh Media Sosial

24 September 2024 8:50 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Dr Aji Bayu Chandra, M.Biomed (AAM), founder klinik Maharva. Foto: Masruroh/Basra
zoom-in-whitePerbesar
Dr Aji Bayu Chandra, M.Biomed (AAM), founder klinik Maharva. Foto: Masruroh/Basra
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Tren kecantikan di Indonesia terus berkembang pesat. Hal ini sebagai dampak dari tren yang diciptakan influencer kecantikan melalui berbagai macam platform media sosial.
ADVERTISEMENT
"Perkembangan dalam dunia kecantikan melalui tren di media sosial, menjadi bukti nyata perubahan pada selera dan kebutuhan masyarakat akan kecantikan semakin berbeda," ujar Dokter Aesthetic, Dr Aji Bayu Chandra, M.Biomed (AAM) dalam acara talkshow 'Face Contouring with Dermal Filler: for Any and Every Look' belum lama ini.
Founder klinik Maharva ini melanjutkan, tren perawatan kecantikan pada awalnya hanya sebatas melakukan perawatan untuk mengangkat sel kulit mati atau facial wajah. Tren kecantikan pun meningkat memenuhi kebutuhan masyarakat dengan adanya perawatan lainnya seperti filler, lifting wajah, skin booster atau perawatan anti aging.
"Tren kecantikan ini diperkenalkan influencer melalui platform media sosial, seperti Tiktok dan Instagram. Mereka memberikan edukasi hingga tips lewat video review, pengenalan produk, hingga keberhasilan dalam melakukan perawatan kecantikan terhadap dirinya," terangnya.
ADVERTISEMENT
"Melalui influencer, masyarakat semakin tergoda untuk mengikuti tren kecantikan," imbuhnya.
Namun Aji meminta masyarakat waspada akan tren kecantikan yang bisa merugikan diri sendiri.
"Sama halnya dengan pengobatan medis, memilih perawatan kecantikan tepercaya perlu dilakukan. Memilih influencer yang tepat seperti memilik klinik kecantikan yang tepercaya perlu dilakukan masyarakat," pesannya.