Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten Media Partner
Trik Mendampingi Belajar Anak Laki-laki dan Perempuan Versi Dosen PAUD UNESA
21 Februari 2022 6:25 WIB
·
waktu baca 3 menit
ADVERTISEMENT
Pandemi masih merebak. COVID-19 varian Omicron kembali memuncak. Perguruan tinggi maupun sekolah terpaksa menerapkan pembelajaran daring atau jarak jauh (PJJ). Dalam belajar dan pembelajaran daring, orang tua memegang peran penting. Satu sisi memastikan kesehatan anak dan di sisi lain memaksimalkan proses belajar anak.
ADVERTISEMENT
Terkadang, tidak mudah menghadapi anak, karena itu orang tua bahkan guru perlu memerhatikan beberapa strategi dalam memaksimalkan belajar anak di rumah berdasarkan fungsi hopitalamus ala dosen UNESA. Hipotalamus merupakan bagian otak yang mengeluarkan hormon yang membantu mengendalikan organ dan sel tubuh. Hipotalamus berfungsi memastikan semua sistem tubuh berjalan dan stabil.
Dosen Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini (PG PAUD) Unesa, Kartika Rinakit Adhe, S.Pd.,M.Pd., mengatakan bahwa orang tua perlu mengenal karakteristik anak-anaknya. Berdasarkan fungsi hormon hipotalamus, orang tua harus atau guru membedakan pendekatan dalam mendidik atau membimbing anak laki-laki dan perempuan.
Adapun beberapa hal yang harus diperhatikan dalam mendidik atau membimbing anak laki-laki sebagai berikut;
Anak laki-laki tidak banyak bicara dan ketika ditanya dia sering memberikan jawaban-jawaban yang singkat. Jika ingin mengajak anak laki-laki berbicara, pancinglah dia untuk bercerita dengan cara bercerita terlebih dahulu.
ADVERTISEMENT
Anak laki-laki sulit memahami kata-kata yang terlalu panjang dan bertele-tele. “Jadi saat berkomunikasi usahakan bicara to the point dan gunakan kalimat yang mudah dimengerti anak,” terangnya.
Otak laki-laki tidak dirancang untuk mengerjakan banyak hal dalam satu waktu. Maka dari itu, jangan ajak anak berkomunikasi saat dia melakukan kegiatan yang lain karena tidak akan berjalan efektif.
Anak laki-laki kurang menyukai kontak mata. Coba memancingnya agar terbuka atau curhat dengan cara melibatkan diri dengan kegiatannya lewat beragam aktivitas fisik yang anak sukai.
Anak laki-laki memiliki fisik yang kuat dan sangat menyukai aktivitas fisik, maka jika ingin berkomunikasi secara efektif dengan anak laki-laki ajak anak melakukan sebuah aktivitas yang disukai dengan mengajaknya bicara secara perlahan disela-sela aktivitas tersebut.
ADVERTISEMENT
Anak laki-laki butuh menyalurkan emosi saat sedang kecewa atau marah. Maka dari itu jangan melarangnya menangis atau memarahinya lebih baik tanyakan kondisinya agar ia tetap merasa diperhatikan. Jangan paksa anak langsung bercerita masalahnya, biarkan dia mengelola emosinya dulu.
Sementara itu, adapun beberapa pendekatan penting yang harus diperhatikan dalam mendidik atau berinteraksi dengan anak perempuan yaitu sebagai berikut:
Anak perempuan sangat suka bercerita atau curhat tentang apapun kejadian yang dialaminya maka dari itu ketika sedang berkomunikasi imbangi dengan menjadi pendengar yang baik.
Ketika anak perempuan melakukan kesalahan jangan menegur secara langsung tetapi bicarakan baik-baik tanpa emosi. Ajak anak bicara berdua dari hati ke hati sehingga anak tidak merasa disalahkan dengan begitu anak akan memahami dan merasakan empati dari lawan bicaranya.
ADVERTISEMENT
Indra penglihatan anak perempuan mampu menganalisis informasi dan kemampuan otaknya dengan cepat menggabungkan dan mengolah informasi lisan, visual, dan tanda-tanda lainnya. Oleh karena itu, jika ingin berkomunikasi dengan anak perempuan maka tataplah kedua matanya.
Perempuan adalah makhluk perasa. Sentuhan menjadi cara yang efektif untuk menenangkan anak perempuan yang sedang dalam masalah atau dilanda kesedihan. Berikan sentuhan lembut kepada mereka sebelum mengajaknya berbicara agar komunikasi tersebut bisa efektif.
Perempuan cenderung lebih baik dalam mengingat, memahami dan mengetahui cara merespon dalam segala situasi sosial. Agar komukasi bisa diterima, dekati anak secara perlahan dan ajak bicara dari hati ke hati dengan nada yang lembut. Pendekatan ini cenderung membuat anak melunak. Semoga tipsnya bermanfaat. Jangan lupa menjaga kesehatan dan taat prokes.
ADVERTISEMENT