Konten Media Partner

Tuberkulosis Berat, Mulut Berjamur, BB Sulit Naik Jadi Tanda Infeksi HIV Anak

2 Desember 2022 10:16 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi HIV AIDS. Foto: Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi HIV AIDS. Foto: Pixabay
ADVERTISEMENT
Tidak hanya orang dewasa, HIV AIDS juga dapat menyerang anak-anak. Kementerian Kesehatan RI melaporkan bahwa terdapat 12.553 anak di bawah usia 14 tahun yang terinfeksi HIV di Indonesia. Jumlah ini didapat dari data yang dikumpulkan sejak 2020 hingga September 2022.
ADVERTISEMENT
Dokter spesialis anak National Hospital Surabaya dr Benny Herlianto, SpA, menuturkan gejala awal anak terinfeksi HIV adalah berat badan (BB) yang tidak naik.
"Berat badan nggak naik, gejala awalnya biasanya cuma itu. Makin lama berselangnya waktu anak mulai sakit-sakitan nggak jelas. Misalkan sering rawat inap, jadi bolak balik rawat inap tanpa penyebab yang jelas. Seperti demam hilang timbul, sudah vaksin tapi masih kena TB (Tuberkulosis) yang berat. Kadang-kadang lidah sama mulutnya putih-putih ada jamurnya," jelasnya kepada Basra, Jumat (2/12).
Benny menegaskan jika berat badan anak tidak naik disertai penyakit lain seperti munculnya jamur di mulut kemudian anak sering terkena radang paru-paru, maka orang tua perlu waspada.
Ditegaskan Benny, anak-anak bisa terinfeksi HIV karena tertular dari orang tuanya.
ADVERTISEMENT
"Kebanyakan anak-anak tertular dari orang tua. Kita jarang menemukan kasus (anak terinfeksi HIV) di luar itu," tandasnya.
Jika tidak segera ditangani dengan tepat, HIV pada anak bisa memburuk dan berkembang menjadi AIDS. Kalau sudah begitu, penyakit ini mungkin akan memicu kondisi yang lebih berbahaya bahkan bisa menyebabkan kematian.
Dampak kesehatan akibat HIV pada anak bisa saja diminimalkan. Syaratnya, pengobatan yang tepat harus diberikan secara teratur, sedini mungkin. Hal ini akan membantu Si Kecil tumbuh dan berkembang dengan baik hingga usia dewasa.