Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.102.1
Konten Media Partner
Tutur Mata, Buku Foto Pertama Karya Anak-anak Disabilitas
18 Desember 2021 14:34 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
ADVERTISEMENT
Lima disabilitas berbakat yang tergabung dalam Disabilitas Berkarya baru saja merilis sebuah buku foto 'Tutur Mata'.
ADVERTISEMENT
Buku foto karya Omay (penyandang down syndrome), Pina, Kiking, Mukidi, dan Jacky (bisu tuli) ini berisi 48 karya fotografi yang berhasil diabadikan oleh mereka sejak berproses selama 2016 silam.
Salah satu foto yang ditampilkan yakni jepretan foto Pina, yang memotret Omay dan Kiking yang sedang bermain bersama di halaman UPTD Kampung Anak Negeri, Surabaya. Dalam foto itu, keduanya nampak bergembira.
Leo Arief Budiman, mentor dan pendamping kelima fotografer muda ini mengatakan, jika Tutur Mata merupakan buku foto pertama di Indonesia karya anak disabilitas.
"Buku ini adalah proses awal mulai kita memotret hingga sekarang. Dalam buku ini, kita bisa melihat perkembangan anak-anak. Jadi karya anak-anak ini biar terdokumentasikan," ucapnya Leo ketika ditemui Basra, Sabtu (18/12).
ADVERTISEMENT
Dengan dirilisnya buku ini, Leo berharap dapat menjadi inspirasi teman-teman disabilitas bahwa mereka mempunyai kesempatan sama.
"Semoga anak-nak ke depan jadi anak beguna, mandiri, dan ini bisa jadi bekal mereka di masa depan. Karena mereka tidak tahu orang tuanya dimana," tutur Leo.
Sementara itu, Mamuk Ismuntoro, kurator dan editor buku mengatakan, dirilisnya buku foto Tutur Mata ini menjadi penanda bangkitnya kemampuan penyandang disabilitas untuk berkarya di bidang fotografi.
"Memperhatikan dan menyeleksi ratusan foto mereka menjadu pelajaran tersendiri bagi saya. Mereka ini adalah pendobrak asumsi kemustahilan karya terbaik penyandang disabilitas," ungkap Mamuk.
Ke depan, Mamuk berharap anak-anak ini dapat terus berkarya. "Ini prosesnya cukup panjang dan ini pijakan pertama untuk anak-anak. Mungkin ke depan mereka bisa bikin karya lebih bagus lagi," pungkasnya.
ADVERTISEMENT