Konten Media Partner

Ubaya Jadi Kampus Pertama di Indonesia Timur yang Miliki Jurusan Bioteknologi

5 Desember 2020 13:46 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
FTb Ubaya. Foto-foto: Humas Ubaya
zoom-in-whitePerbesar
FTb Ubaya. Foto-foto: Humas Ubaya
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Universitas Surabaya (Ubaya) baru saja meresmikan gedung baru Fakultas Teknobiologi (FTb) yang terletak di kampus Ubaya Tenggilis Surabaya.
ADVERTISEMENT
Dalam peresmian tersebut, Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset (Menristek) dan Inovasi Nasional (BRIN), Prof. Bambang Permadi Soemantri Brodjonegoro, Ph.D mengatakan, bahwa ilmu masa depan tidak hanya berfokus pada pengembangan teknologi era 4.0 atau digital tetapi juga ilmu Bioteknologi.
Untuk itu, pihaknya Prof. Bambang berharap Fakultas Teknobiologi Ubaya tidak berpaku pada IPTEK saja, namun juga mampu mengembangkan obat dan energi dari keanekaragaman hayati Indonesia. 
“Saat ini prioritas kita yang berkaitan dengan ilmu Bioteknologi adalah bisa melahirkan inovasi obat masa depan, yaitu obat modern asli Indonesia. Sejauh ini bahan obat 95% berasal dari bahan impor. Obat masa depan tidak hanya berasal dari darat tetapi juga bisa berasal dari laut. Semua ini butuh stamina, semangat, riset, dan kesabaran untuk menghasilkan obat modern asli Indonesia,” harapnya, Jumat (5/12).
ADVERTISEMENT
Sementara itu, Dekan Fakultas Teknobiologi Ubaya,  Dr. rer. nat Sulistyo Emantoko Dwi Putra, S.Si., M.Si., menuturkan, FTb Ubaya merupakan fakultas pertama di Indonesia Timur yang mengembangkan program studi Bioteknologi.
Selain itu, pihaknya juga bekerjasama dengan PT Kalbe Farma Tbk melalui anak perusahaan PT Bintang Toedjoe, dan Hanbang Bio Korea Selatan (Kyung Hee University) untuk penelitian dan budidaya gingseng.
"Karena penanaman gingseng sampai menghasilkan senyawa aktif di Indonesia masih belum bisa. Untuk itu, kita kembangkan menjadi suatu kultur jaringan, sehingga gingseng bisa di tanam di Indonesia," tuturnya.
Bahkan, para dosen juga meneliti dan mengembang aplikasi bioteknologi. Seperti membuat deteksi penyakit pada udang, hingga kultur jaringan agar tanaman di lab lebih cepat tumbuh. "Kami juga mengembangkan teknologi pangan di Fakultas Bioteknologi," tambahnya.
ADVERTISEMENT
Sulistyo menjelaskan, gedung baru FTb Ubaya ini memiliki tujuh lantai. Dimana masing-masing lantai mempunyai fungsi tersendiri.
Di lantai pertama terdapat ruang Laboratorium Bakery atau Pengembangan Bioteknologi Pangan. Selanjutnya di lantai kedua terdapat Laboratorium Pemeliharaan Mikroorganisme yang terdiri dari ruang 4 derajat dan 37 derajat.
"Ruang 4 derajat berfungsi sebagai tempat menyimpan mikroorganisme sedangkan ruang 37 derajat untuk menumbuhkan mikroorganisme," jelasnya. 
Di lantai ketiga terdapat ruang Laboratorium Purifikasi dan Biologi Molekuker yang akan digunakan untuk mengembangkan rekayasa genetika atau menghasilkan protein.
Berikutnya ruang Teaching Laboratory yang dapat digunakan untuk aktivitas Program Studi Biologi (Bioteknologi) atau kegiatan yang akan dikembangkan program pangan secara spesifik.
Sedangkan di lantai lima terdapat Laboratorium Bioteknologi Tamanan yang berfungsi sebagai tempat persiapan, ruang tanam atau kultur untuk menghasilkan tanaman unggul.
ADVERTISEMENT
Di lantai enam terdapat Ruang Serbaguna yang bisa digunakan rapat atau pertemuan. Gedung baru ini juga memiliki rooftop yang berfungsi sebagai greenhouse.
"Suasana di rooftop cukup luas serta nyaman dengan pemandangan dari atas gedung dan taman dari greenhouse, rencana kedepan kami ingin membuat cafe untuk mahasiswa. Jadi mahasiswa bisa mengerjakan tugas disini,” pungkasnya.
Dengan diresmikannya gedung baru ini diharapkan dapat meningkatkan semangat aktivitas mahasiswa dan dosen dalam kegiatan belajar mengajar, penelitian maupun pengabdian kepada masyarakat.