Konten Media Partner

Unair Genap Berusia 70 Tahun, Rektor Perkenalkan Strategi Tangga EMAS

12 November 2024 8:07 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Rektor Unair, Prof Dr Mohammad Nasih SE MT Ak. Foto: Humas Unair
zoom-in-whitePerbesar
Rektor Unair, Prof Dr Mohammad Nasih SE MT Ak. Foto: Humas Unair
ADVERTISEMENT
Universitas Airlangga (Unair) genap berusia 70 tahun. Rektor Unair, Prof Dr Mohammad Nasih SE MT Ak, menyampaikan beberapa poin penting dan strategis di usia Unair yang ke-70.
ADVERTISEMENT
Prof Nasih mengungkapkan, Unair berdiri pada tanggal 10 November 1964, dan setelah 70 tahun berdiri, Unair berhasil terbang tinggi dengan meraih peringkat 308 dunia. Atas capaian tersebut, Unair juga berhasil menjadi kampus yang meraih predikat Most Improved University se-Asia dalam perankingan QS.
Prof Nasih menyebutkan, berdirinya Unair sebagai wujud dari cita-cita besar para pendiri negara, salah satunya Ir Soekarno.
"Unair memiliki peran strategis untuk mendorong pembangunan nasional dengan menciptakan generasi yang cerdas. Hal ini sesuai dengan cita-cita Indonesia untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan turut berkontribusi dalam perdamaian dunia," ujar Prof Nasih dalam sidang Dies Natalis, (11/11).
“Untuk mencapai kesejahteraan ini, pasti perlu proses perlahan. Kan tidak mungkin langsung lompat. Di sinilah saya ingin memperkenalkan tangga EMAS, yang dimulai dengan E yakni educated people,” lanjutnya.
ADVERTISEMENT
Dari skema Tangga EMAS yang diperkenalkan oleh Prof Nasih, educated people menjadi anak tangga pertama. Educated people ini tidak hanya berarti lama sekolah. Tetapi juga kualitas belajar yang di dalamnya termasuk pula PISA score, Human Development Index (HDI), jumlah mahasiswa S2 dan S3, dan Kapasitas Inovasi.
Prof Nasih menegaskan bahwa educated people yang baik berarti capaian mahasiswanya memiliki logika dan daya kritis yang baik, sehingga dapat berkontribusi besar dalam pembangunan nasional. Kemudian, Prof Nasih juga menjelaskan bahwa seluruh prosesnya harus berkelanjutan, setelah komponen E yakni educated people, maka perlu memenuhi poin M, A, dan S.
Lebih lanjut, dalam meraih kesejahteraan sosial, dalam sudut pandang ekonomi Indonesia perlu meramu tiga komponen sumber daya, atau dikenal sebagai Trisula Sumber Daya.
ADVERTISEMENT
"Tiga komponen ini adalah sumber daya alam, sumber daya manusia, dan sumber daya finansial secara proporsional," imbuhnya.
Dalam perkembangannya, sumber daya manusia determinan utama dan kemajuan keadilan dan kesejahteraan. Jika sumber daya manusianya lemah, maka kemajuan pembangunan nasional akan dikendalikan oleh pemilik modal.
“Oleh karena itu, sebagai wujud menjadikan sumber daya manusia yang berkualitas, misi dari kami adalah turut serta menciptakan kemajuan bangsa, dengan melahirkan sarjana -sarjana yang logis, kritis, dan inovatif. Kami juga bertekad untuk turut menciptakan banyak master yang menghasilkan karya dan paten baru, serta doktor dan peneliti hebat,” tandasnya.