UNESA Career Fair: Tips Bangun Karir dari Direktur SDM Pelindo III dan Orbit

Konten Media Partner
5 Oktober 2021 11:44 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
UNESA Career Fair: Tips Bangun Karir dari Direktur SDM Pelindo III dan Orbit
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Ada satu tema yang menarik di acara UNESA Career Fair 2021. Tema yang dibahas pada Senin 4 Oktober 2021 tersebut adalah ‘Reach Your Brilliant Career’ yang dibawakan Edi Priyanto, S.KM., MM., Direktur SDM PT Pelindo III dan Ravi K Menon, Chief of Programs Orbit Future Academy.
ADVERTISEMENT
Pada kesempatan itu, Edi Priyanto mengawali materinya dengan pertanyaan; "Bagaimana kita menjalani hidup ini?" Menurutnya, dalam menyikapi hidup, jangan terlalu menghawatirkan masa depan, sebab itu bisa jadi beban. “Dibiarkan saja, asalkan kita fokus melakukan ikhtiar, itu yang terpenting,” tandasnya.
Tak hanya kompetensi, menurut Agus, sejak di jenjang mahasiswa kita harus bisa berkolaborasi dengan banyak pihak untuk menciptakan peluang dan menjawab peluang tersebut secara kreatif dan inovatif. “Semoga kegiatan tersebut dapat menciptakan atmosfer baru untuk membuka wawasan calon lulusan dan alumni UNESA sehingga dapat memberikan kontribusi bagi masyarakat dan negara,” harapnya.
Dalam memasuki dunia kerja, sebisa mungkin dengan sikap optimisme. Bagaimana itu bisa dilakukan? Pertama, anggaplah bekerja atau aktivitas sebagai bagian dari ibadah dan untuk membawa manfaat bagi orang lain dengan memberikan solusi yang terbaik. Kedua, siap adaptasi dan selalu mempersiapkan diri terhadap berbagai perubahan dan distrupsi. Abad ini menuntut keseimbangan antara kompetensi dan karakter.
ADVERTISEMENT
Dia juga membeberkan apa saja yang bisa dilakukan pada usia 20-an. Pertama, pahami kalau waktu untuk belajar dan mengembangkan diri. Kedua, bertemu banyak orang atau bangun jaringan. Ketiga, tidak takut mencoba hal atau hobi baru. Keempat, sabar dan tidak terlalu stres. Kelima, belajar banyak. Keenam, bangun skillset yang relavan. Ketujuh, melakukan perbaikan diri terus menerus. Kedelapan, pelajari diri sendiri. Dan kesembilan, temukan apa yang dikuasai.
Terus Belajar dan Mengembangkan Diri
Selain itu, menurut Edi Priyanto, sejak mahasiswa juga perlu membangun kebiasaan dan rutinitas yang baik, mengalami kegagalan lebih awal, dan tidak membiarkan opini orang jadi penghambat upaya.
Tak ketinggalan, selalu bersemangat saat bekerja, pandailah mengatur keuangan, ajak diri Anda berpergian sebanyak mungkin, carilah arti sukses versi diri sendiri, bekerjalah demi belajar, paksa diri untuk gemar membaca, dan ikuti mentor atau guru maupun penasehat.
ADVERTISEMENT
Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni UNESA Dr. Agus Hariyanto, M.Kes., menyatakan bahwa kegiatan itu merupakan wujud dari keinginan UNESA dalam mendorong sinergisitas antara perguruan tinggi dengan dunia usaha dan industri. Mencapai karir yang gemilang adalah cita-cita semua lulusan perguruan tinggi. Untuk sampai ke sana, diperlukan kerja keras, keuletan, dan ketangguhan.
Selain Edi, ada juga Ravi K Menon dari PT Orbit Ventura Indonesia yang turut menceritakan Orbit untuk meningkatkan kualitas hidup melalui inovasi, edukasi, dan pelatihan keterampilan. Orbit merupakan salah satu peninggalan alm. Dr. Hasri Ainun Habibie dan Prof. Dr. Ing. B.J. Habibie.
Jutaan Pekerjaan Hilang, Jutaan Peluang Muncul
Ia memaparkan data, populasi penduduk Indonesia saat ini ada sekitar 261,12 juta orang. Dari jumlah itu, yang memiliki rekening bank sekitar 48,9 persen. Aktif di media sosial ada 130 juta orang. Pengguna internet Indonesia mencapai 143,2 juta, dan sebanyak 415,7 juta nomor ponsel. Data itu satu sisi menjadi peluang, tetapi juga menjadi tantangan jika ditidak dikelola dengan baik.
ADVERTISEMENT
Dalam perkembangan saat ini, kata Ravi, akan banyak pekerjaan akan tergantikan oleh mesin atau robot. Dampaknya banyak yang akan kehilangan pekerjaan dan berimbas pada pengangguran. “Kita harus sadar bahwa kecerdasan buatan (AI) sudah memasuki hampir di seluruh sektor pekerjaan yang kita incar-incar, seperti bisnis, kesehatan, automotif, dan lainnya,” terangnya. “Meski AI menguasai, tetapi peran manusia sepenuhnya tidak bisa tergantikan,” tandasnya lagi.
Kuasai Skill Abad 21
Dengan kondisi itu, ia menyarankan agar anak-anak muda berani masuk dan mengenal dunia atau bidang kecerdasan buatan. Ia menganalisa, dalam dunia AI, pada 2030 nanti ada sekitar 2,5 juta pekerjaan baru. Namun, di luar itu aka nada sekitar 13,3 juta pekerjaan yang beresiko tergantikan mesin. “Melihat tantangan ini, kita jangan takut, justru harus berani; berani belajar dan mengembangkan diri atau menyesuaikan diri sesuai tuntutan zaman,” ujarnya. “Teruslah belajar apa yang dibutuh ke depan dan berikhtiar untuk masa depan yang lebih baik,” pesannya.
ADVERTISEMENT
Atas terselenggaranya acara tersebut, Ketua UCC Salamun Rohman Nudin, S.Kom., M.Kom menyampaikan terima kasih kepada seluruh narasumber dan peserta yang ikut berpartisipasi. Ia berharap, acara tersebut membantu mahasiswa dan lulusan UNESA sehingga lebih optimistik dan berani menentukan nasip masa depan yang lebih baik. Acara tersebut dihadiri jajaran pimpinan UNESA, jajaran UCC dan lebih dari 700 peserta dari berbagai daerah.